Jumat 22 Sep 2017 05:58 WIB

Hadiah Umrah untuk Ustaz Khairudin

Ustad Khairudin bersama santrinya.
Foto: Daqu
Ustad Khairudin bersama santrinya.

REPUBLIKA.CO.ID,LAMPUNG -- Bermula dari lima orang santri pada tahun 2008 ustad Khairudin memulai dakwah Al-Quran di Kota Gajah, Lampung. Lulus pada tahun 2005 dari pondok pesantren tahfizh Bayan, Cilacap, Ia pulang ke kampung halaman dengan niat membagikan ilmu yang ia dapat kepada anak-anak di sekitar rumahnya.

Semangatnya saat itu hanya satu bagaimana ilmu yang ia dapat tidak hanya berhenti pada dirinya. Bermodal sebuah gubuk reot dari bilik bambu ia menempa lima santri tersebut agar menjadi penghafal Al-Quran di rumah tahfizh yang diberi nama Alqur’anyy.

Kini lima santri didikannya tersebut telah membuka rumah tahfizh sendiri. “Saya tidak menyangka sambutan masyarakat akan rumah tahfizh sebesar ini. Ini bukti keberkahan Al-Quran” ujar Khairudin.

Khairudin mengaku bukan perjuangan yang mudah dalam membangun dakwah Qur’an di Lampung. Awalnya ia merasakan seorang diri dan sempat merasa ‘cukup’ saat lima santri didikannya berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz. Ketika itu  Khairudin mengirim ke lima santrinya tersebut ke Cilacap, tempat dimana ia menimba ilmunya dulu.

Setelah mengirim santrinya ke Cilacap, ia memutuskan untuk berhenti mengajar Alqur’an sejenak dan pergi ke Palembang untuk mengurus kebunnya. Setahun berdiam di palembang, panggilan orang-orang yang haus akan ilmu Alqur’an kerap berdatangan dan terus mengetuk pintu hatinya hingga ia memutuskan untuk pulang kembali membimbing anak-anak mengkaji ayat-ayat suci.

Semangatnya pun kembali timbul saat ia menyaksikan acara Wisuda Akbar 4 di televisi. “Loh, ternyata ada acara seperti ini ya,” gumamnya ketika itu.

Ia pun semakin bersemangat memotivasi santri-santrinya agar beristiqomah menghafal. Ia mengatakan, keistiqomahan anak-anak untuk datang mengaji lah yang paling diutamakan. “Saya tidak memaksakan anak-anak untuk menghafal, minimal istiqomah datang mengaji saja,” akunya.

Rumah Tahfidz Alqur’anyy kini tak lagi berbilikkan bambu. Gubuk reot tempat ia mengajar lima santrinya telah berganti bangunan asrama 3 lantai. Bersama kelima santri perdananya, ia mengembangkan rumah-rumah tahfidz di berbagai daerah. Berawal dari Khairudin kini ada 41 rumah tahfizh di Lampung dan sekitarnya.

Selain keberkahan Al-Quran, keberhasilan Khairudin juga tidak bisa dilepaskan dari peran sang Ibu yang selalu mendoakan segala kebaikan pada setiap langkahnya. “Ibu yang selalu memotivasi dari mulai saya berangkat mondok hingga sampai sekarang,” ujar dia.

Atas kiprah dan perjuangannya itulah PPPA Daarul Qur’an mengajak Anda dan ribuan donatur lainnya memberikan hadiah umrah kepada Khairudin. Tidak hanya Khoirudin, sebanyak 30 penghafal Al-Quran akan diberangkatkan ke Tanah Suci lewat lewat program Sedekah Umroh untuk penghafal Al-Quran.

Dukungan untuk Program ini dapat disalurkan langsung melalui rekening atas nama Yayasan Daarul Quran sebagai berikut: BCA 603 030 8041, CIMB Niaga Syariah 520 01 00342 00 4, dan Mandiri 128 000 509 2975 atau klik https://s.id/umrohpenghafalquran

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement