Rabu 20 Sep 2017 07:21 WIB

Baznas Yogyakarta Buka Apotek 3P

Seorang apoteker tengah menata obat-obatan (Ilustrasi)
Seorang apoteker tengah menata obat-obatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional Kota Yogyakarta merambah bisnis bidang kesehatan dengan membuka Apotek 3P di Jalan Tamansiswa Yogyakarta yang bertujuan menguatkan ekonomi jamaah sekaligus membantu jamaah kurang mampu. "Apotek ini dibuka dengan investasi dari takmir masjid di Yogyakarta. Harapannya apotik sudah bisa dibuka secara resmi pada 21 September bersamaan dengan peringatan Tahun Baru Hijriyah 1439," kata Wakil Ketua Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta Misbachruddin di Yogyakarta, Selasa (19/9).

Menurut dia, apotik ini hanya akan melayani kebutuhan obat-obatan dari para jamaah di seluruh masjid di Kota Yogyakarta dengan menerapkan potongan harga untuk warga kurang mampu. "Jamaah yang akan mengakses apotek terlebih dulu harus memiliki kartu anggota, dan juga membawa rekomendasi dari takmir masjid. Keberadaan apotik ini bukan hanya untuk kepentingan bisnis, tetapi harus ada imbal balik ke masjid," katanya.

Misbachruddin mengatakan, apotik tersebut mengusung gerakan ekonomi berjemaah dengan jargon "dari jamaah, oleh jamaah dan untuk jamaah". Sedangkan 3P memiliki pengertian, bahwa pemilik apotek adalah jamaah, pembeli adalah jamaah dan pemasar adalah jamaah.

Selain membuka apotak, Baznas Kota Yogyakarta juga melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi produktif berbasis pada jenis usaha yang paling banyak diminati oleh calon penerima. Ada tiga jenis usaha yang paling banyak diminati yaitu usaha angkringan yang diberi nama Angkringan Mas Zakki, usaha jasa pembelian pulsa dan kartu perdana yang diberi nama Mas Zakki Sel, serta usaha berjualan gorengan yang diberi nama Mas Zakki Go.

"Untuk setiap usaha, ada 20 penerima manfaat. Mereka diberi modal berupa gerobak untuk berjualan serta dana. Sifatnya hibah sehingga tidak perlu mengembalikan modal," katanya.

Seluruh penerima juga dibekali dengan ilmu dan keterampilan untuk menjalankan usaha yang diberikan melalui Sekolah Saudagar selama sekitar satu bulan. "Setelah usahanya berjalan, penerima wajib menabung 2,5 persen per bulan dari keuntungan yang didapatkan. Total dana yang dianggarkan Rp 390 juta untuk program ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement