Senin 18 Sep 2017 14:26 WIB

Jabar Beri Bantuan Rp 2,1 Miliar untuk Rohingya Melalui RZ

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
CEO Rumah Zakat Nur Efendi secara simbolis menerima bantuan warga Jawa Barat untuk Rohingya melalui Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Foto: dok. Rumah Zakat
CEO Rumah Zakat Nur Efendi secara simbolis menerima bantuan warga Jawa Barat untuk Rohingya melalui Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan dana bantuan kemanusiaan bagi Rohingya sebesar Rp 2,1 Miliar, yang terkumpul sejak 4 September-17 September 2017 melalui Gerakan Jabar Peduli Rohingya. Donasi tersebut, berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Barat, karyawan Bank bjb, dan masyarakat umum yang dikumpulkan melalui nomer rekening bjb.

Donasi untuk Rohingya, diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) kepada Rumah Zakat. Sekitar Rp 1,8 miliar donasi yang terkumpul berasal dari ASN Pemprov Jabar, beberapa di kabupaten/kota di Jawa Barat, masyarakat umum, dan masjid-masjid di Jawa Barat seperti Masjid Pusdai Jabar, Masjid Raya Bandung Jawa Barat, Masjid Raudathul Irfan, Masjid Attaawun, Masjid Nurul Quran LPTQ Jawa Barat, Masjid Al Muttaqin Gedung Sate serta masjid-masjid yang ada di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jawa Barat. Sementara Rp 300 juta sisanya berasal dari karyawan Bank bjb.

Menurut Gubernur Jabar  Ahmad Heryawan, melalui donasi ini diharapkan akan semakin melengkapi langkah nyata masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat dalam membantu kemanusiaan dunia. Sebagai umat yang peduli terhadap saudara sesama Muslim, pihaknya harus terus mendorong agar tragedi kemanusiaan di Rohingya dibahas dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Dunia biasa dalam konteks yang lain getol dan langsung turun mengirim pasukan bersama PBB. Ternyata untuk kasus ini (tragedi Rohingya) meski sudah menjadi kasus internasional, tapi tidak kunjung menjadi agenda Sidang Umum PBB untuk menjadi masalah dunia bersama-sama," ujar Aher sapaan Ahmad Heryawan  usai menyerahkan donasi pada acara Pengajian Rutin Pejabat Eselon Pemprov Jabar di Masjid Al Muttaqin Gedung Sate, Senin pagi (18/9).

Menurut Aher, semua pihak harus mendorong terus agar dunia membangun keadilannya. Jangan sampai, ketidakadilan global dipertontonkan yang membuat sebagian manusia di dunia merasa tidak puas dengan ketidakadilan global tersebut.

Aher pun, terus mengajak masyarakat khususnya warga Jawa Barat untuk peduli dan melakukan aksi nyata dalam bentuk sumbangan dana maupun doa bagi Muslim Rohingnya. Pada kesempatan ini, Aher juga mendorong peran serta dunia pendidikan di Jawa Barat, khususnya SMA/SMK baik siswa ataupun para guru agar ikut serta memberikan bantuan.

Bagi warga Jabar yang ingin menyalurkan donasi bantuan masih bisa transfer ke rekening Bank bjb atas nama Jabar Peduli dengan Nomor Rekening: 2345-6789-1000-1. "Insya Allah kepedulian ini tidak berakhir," katanya.

Salah satu tokoh ulama Jabar KH Athian Ali dalam ceramah di Pengajian Rutin Pejabat Eselon Pemprov Jawa Barat mengungkapkan, kekerasan yang dialami Muslim Rohingya di Rakhine State, Myanmar tidak hanya cukup dengan ungkapan mengutuk, melaknat, dan lainnya. Namun, perlu aksi nyata untuk menghentikan perbuatan yang jelas melanggar Hak Asasi Manusia tersebut.

Di sisi lain, Athian Ali mengatakan, dirinya merasa iri terhadap kaum Muslim Rohingnya yang gugur dalam aksi tidak manusiawi di Rakhine State, Myanmar. Ia berharap, Muslim Rohingya yang telah gugur meninggal dalam keadaan syahid. Sementara bagi mereka yang tidak gugur, kesabarannya menjadi jalan untuk meraih surga Allah SWT.

"Jangan-jangan dan itu harapan kita semua, mereka (Muslim Rohingnya yang meninggal) dalam keadaan syahid," katanya.

Selain itu, kata Athian, jangan-jangan syahid Rohingnya sedang menikmati tontonan surga yang dipertontonkan kepada mereka di alam barzah. "Sehingga mereka tidak pernah mau berhenti dari berdoa ya Allah segera laksanakan saja kiamat itu. Karena mereka segera ingin menikmatinya (surga)," kata Athian.

Tragedi Rohingya juga, kata dia, menjadi ujian bagi keimanan kita sebagai umat Islam. Muslim Rohingya adalah saudara-saudara kita seiman. Muslim Rohingya bisa menjadi cermin tentang kepedulian terhadap saudara sesama Muslim sekaligus ujian bagi kualitas keimanan kita kepada Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement