Jumat 15 Sep 2017 05:58 WIB

Ustaz Yusuf Mansur: Hikmah Tragedi Rohingya

Ustaz Yusuf Mansur
Foto: Darul Quran
Ustaz Yusuf Mansur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepahit apapun peristiwa di dunia ini, pasti ada hikmahnya. Tragedi Rohingya, misalnya. Di sisi lain menumbuhkan empati sedunia, dari anak-anak sampai orang tua. Terharu dan bangga, melihat anak-anak sighor Daarul Quran di mana-mana turut menyumbangkan uang jajannya buat Rohingya. Ini hikmah luar biasa, karena kompetisi kehidupan semakin membuat orang kurang atau tidak peka pada sesama.

Sesama orang kecil aja, bisa ga peka. Apalagi kalo gap terjadi terlalu besar. Antara yang kaya dan yang miskin. Yang the have dan yang papa. Perlu pembelajaran-pembelajaran praktis. Tapi sustain. Berkelanjutan. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan kemiskinan. Peka terhadap penderitaan sesama. Senantiasa punya hati dan tangan yang terbuka menolong sesama. Meski misal, keadaan sama-sama susahnya.

Buat orang yang rada senangan, apalagi sampe senang beneran, anak-anaknya, jangan ampe ga dibawa melihat ke bawah. Jangan sampe ga diajarin nginjek bumi. Pake sepatu terus. Di mobil terus. Jangan ampe jadi orang kaya yang ga peduli sama orang miskin, orang susah, lantaran jangan kan begaul. Ngeliat aja, ga pernah. Malahan diajarin menghindar, diajarin ngerasa jijik, jangan nengok, geli, menjauh, dari orang-orang miskin nan susah.

Allah saja yang Maha Kaya, Maha Tinggi, disebut sebagai Robbul Mustadh’afiin. Tuhannya mereka yang kesusahan, yang miskin, yang menderita. Sehingga Allah senantiasa memanggil mereka agar mendekat. Sehingga bisa dibebaskan-Nya dari kesusahan, kemiskinan, penderitaan.

Ada tips menumbuhkan kepekaan atau empati anak-anak kita. Perhatikan dan Ekspresikan Perasaan Anak Lain. Ajak anak-anak jalan-jalan ke alam nyata seperti pasar, sawah, slum, kamp pengungsian Rohingya. Tunjukkan perjuangan bocah-bocah yang harus berkelahi dengan waktu, seperti penjaja koran, penyemir sepatu, peminta-minta. Katakan pada buah hati kita, ‘’Masya Allah, lihat foto anak pengungsi Rohingya yang sedang berjalan di tepi hutan itu. Ia tentu lelah sekali berjalan jauh. Dia pasti ingin sekolah juga seperti kamu.’’

Ungkapkan Perasaan Empati Anda pada Orang Lain. Kalau perlu menangislah di depan anak-anak, lalu ceritakan bahwa Anda sedang sedih karena ada seorang ulama Rohingya dibunuh, meninggalkan istri dan anak-anaknya. Selain untuk mengajarkan simpati, cara ini juga mengajak anak mengenali ekspresi kehidupan.

Seandainya Aku Jadi Dia. Ini lebih dari sekadar mengungkapkan perasaan orang lain. Anda memposisikan buah hati Anda sebagai anak lain yang sedang menderita. Katakan misalnya, ‘’Coba lihat betapa sedihnya anak Rohingya itu kehilangan orantuanya, bagaimana kalau kamu jadi anak itu.’’

Praktik Ringan Tangan. Berikan uang seratusribuan pada anak untuk disumbangkan ke Rohingya. Biar dia tahu berinfak dengan besaran yang sesuatu. Jangan berinfak ke kotak masjid hanya dengan seribu rupiah.

PPPA Daarul Qur'an saat ini tengah mempersiapkan perizinan untuk bisa masuk ke tempat-tempat pengungsian di Bangladesh. Insya Allah akhir September tim akan bergerak dengan membawa bantuan dari Masyarakat Indonesia.

Saat ini masyarakat Rohingya masih membutuhkan bantuan dari kita di Indonesia dan masyarakat Indonesia, #KitaBersamaRohingya. Untuk donasi dapat disalurkan melalui Rekening Kemanusiaan atas nama Yayasan Daarul Quran sebagai berikut : BCA    603-030-8059, CIMB Niaga Syariah 520-01-00384-006 dan Mandiri 101-00999-19993 atau klik https://sedekahonline.com/donasi/bersama-bantu-rohingya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement