Jumat 08 Sep 2017 16:49 WIB

Cap Tangan Santri SD Integral Hidayatullah untuk Rohingya

Ratusan siswa SD Integral Hidayatullah memberikan cap tangan sebagai bentuk kepedulian kepada Muslim Rohingya.
Foto: Dok BMH
Ratusan siswa SD Integral Hidayatullah memberikan cap tangan sebagai bentuk kepedulian kepada Muslim Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kebiadaban yang dilakukan Myanmar terhadap Muslim Rohingya tidak hanya  mengetuk hati dan perasaan orang dewasa tetapi juga anak-anak, termasuk santri SD Integral Hidayatullah Depok.

“Kami melihat apa yang dialami sahabat kami Rohingya, sangat mengiris hati dan kami ingin hal ini segera dihentikan, kami cap tangan untuk itu,” tutur Intan,  seorang santri SD Intregral Hidayatullah Depok.

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto yang sambutannya dibacakan oleh Reza Indragiri Amriel mengatakan bangga dengan apa yang dilakukan seluruh santri SD Integral Hidayatullah Depok, Jumat (8/9).

“Kegiatan cap tangan ini sungguh mengharukan. Kita yang di sini bisa bersekolah dengan damai, masih juga sempat mendoakan sebagai wujud kepedulian teman-teman kita Rohingya di Myanmar,” ucapnya.

Lebih lanjut Reza menegaskan bahwa cap tangan di kain putih ini akan dikirimkan ke perwakilan PBB dan ASEAN di Jakarta. “Kami akan serahkan cap tangan yang sementara ini telah terkumpul ratusan meter ke PBB dan ASEAN yang di Jakarta,” terangnya kepada awak media.

Selain cap tangan, seluruh santri juga mendonasikan bantuan untuk Rohingya.  “Bahkan tidak hari ini saja, pekan depan selama tiga hari seluruh santri akan mengikuti Gerakan Sepuluh Ribu (Gasepu) untuk Rohingya,” tutur Kepala Sekolah SD Integral Hidayatullah Depok Abdurrohim.

Ia menambahkan, hasil penghimpunan dana solidaritas kemanusiaan Rohingya, selanjutnya akan diserahkan kepada Baitul Maal Hidayatullah untuk selanjutnya disalurkan ke Muslim Rohingya.

Sebelumnya Kepala Pendidikan Dasar dan Menengah Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah Amun Rowie MPdI  menjelaskan,  even ini penting dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan kepekaan sosial bagi segenap civitas akademika Sekolah Integral Hidayatullah terhadap persoalan yang melanda Rohingya.

“Dengan begitu akan tumbuh rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama dengan tidak mudah mengabaikan hak saudaranya yang lain, kemanusiaan benar-benar dijunjung tinggi,” ujar Amun Rowie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement