Jumat 08 Sep 2017 14:41 WIB

Seruan Doa Bersama untuk Rohingya

Pondok Pesantren Tahfizh, Daarul Qur’an akan menggelar doa bersama untuk etnis Rohingya, pada Jumat (8/9) sore.
Foto: Humas Darul Qur'an
Pondok Pesantren Tahfizh, Daarul Qur’an akan menggelar doa bersama untuk etnis Rohingya, pada Jumat (8/9) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis muslim Rohingya di Myanmar mendapat perhatian dari Pondok Pesantren Tahfizh, Daarul Qur’an. Sebagai ajang keprihatinan tersebut, Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an akan menggelar doa bersama yang akan diikuti oleh sekitar 30 ribu santri yang berasal dari pesantren, rumah tahfizh di seluruh Indonesia yang akan dilangsungkan serentak pada Jumat (8/9) sore, ba'da shalat ashar.

“Insya Allah, di hari Jumat setelah shalat Ashar yang kita tahu merupakan salah waktu mustajab untuk berdoa. Kami beserta seluruh santri baik pesantren dan rumah tahfizh akan menggelar doa bersama untuk Rohingya. Semoga doa kita bisa meringankan dan membantu kesusahan yang kini tengah dirasakan oleh kaum muslim di Rohingya” ujar Ketua Daarul Qur’an Tarmizi Ashidiq, Kamis (7/9).

Tarmizi menjelaskan nantinya sebelum doa bersama para santri akan menggelar khataman Alquran dan selama sebulan penuh pula akan dilakukan doa qunut nazilah. “Insya Allah, kegiatan ini akan diikuti oleh puluhan ribu santri Daarul Qur’an yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga akan diikuti oleh perwakilan rumah tahfizh yang berada di Afrika Selatan dan Hongkong” katanya.

Sekitar 30 ribu santri Darul Qur'an akan menggelar doa bersama untuk Rohingya.

Tarmizi juga mengajak seluruh umat Islam untuk melaksanakan doa bersama di masjid-masjid, majelis taklim dan dimanapun untuk Rohingya dan semoga pemerintah Indonesia berhasil dalam upaya diplomasi kepada pemerintah Myanmar untuk segera mengatasi krisis kemanusiaan yang tengah terjadi. Adapun untuk bantuan kemanusiaan saat ini PPPA Daarul Qur’an tengah menyiapkan tim yang akan diberangkatkan ke kamp pengungsian Muslim Rohingya di Bangladesh.

Sekarang tim PPPA sedang menjalin komunikasi dengan pemerintah dan NGO lainnya untuk perizinan masuk memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh. “Untuk awal kita akan mengirim tim awalan yang akan memberikan bantuan bagi para pengungsi dan Insya Allah setelahnya kita bisa merencanakan program jangka panjang,” jelas Tarmizi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement