REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersamaan dengan acara Solidarity Day, Pos Kemanusiaan Peduli Ummat (PKPU) menggelar soft launching Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI).
Direktur Utama IZI Wildhan Dewayana mengatakan, kehadiran IZI bertujuan untuk memaksimalkan kinerja unit zakat PKPU.
“Dengan pertimbangan regulasi, momentum untuk berbenah dan berfokus dalam pelayanan zakat, unit zakat PKPU ini dijadikan lembaga yang mandiri dengan melegal entitas sendiri,” tutur Wildhan.
IZI optimistis bisa meningkatkan capaian zakat nasional yang saat ini masih jauh dari potensi sesungguhnya. Wildhan berharap tahun depan IZI sudah dapat beroperasi secara resmi.
Wildhan menuturkan, saat ini IZI sudah sampai pada tahap pengurusan yayasan. Menurut dia, UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pemberdayaan Zakat mengamanatkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sebuah lembaga amil zakat nasional.
IZI sudah mendapatkan rekomendasi dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Setelah mendapat rekomendasi dari Baznas, lanjut Wildhan, permohonan kemudian diajukan kepada Kemenag.
“Nantinya, Menteri Agama yang akan mengeluarkan izin operasinya, direktur pemberdayaan zakat mengatakan permohonan sudah sampai ke meja Menteri, mudah-mudahan beberapa hari ke depan izin bisa keluar,” kata Wildhan.
Setelah mengantongi izin, papar dia, IZI akan segera memublikasikan izin resmi tersebut kepada masyarakat. IZI bertekad untuk mengedukasi sekaligus menyosialisasikan kepada donatur PKPU yang selama ini membayar zakat melalui unit zakat PKPU.
Wildhan berharap, dengan dibentuknya IZI, pengelolaan zakat bisa lebih optimal. Untuk tahun pertama, IZI menargetkan pengumpulan dana zakat sekitar Rp 100 miliar. Berikutnya, IZI menargetkan pengumpulan zakat meningkat 30 persen per tahunnya.
Untuk menyaluran zakat, IZI akan bekerja sama dengan banyak pihak. IZI akan fokus menyalurkan zakat dengan menggandeng dengan lembaga-lembaga lokal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
