Jumat 25 Aug 2017 08:45 WIB

BMH Jabar Gelar Kurban di Kampung Terisolasi

Kepala BMH Perwakilan Jabar Zainal Abidin tengah memotong tumpeng dalam acara sunatan massal anak yatim dan dhuafa, belum lama ini.
Foto: Dok BMH Jabar
Kepala BMH Perwakilan Jabar Zainal Abidin tengah memotong tumpeng dalam acara sunatan massal anak yatim dan dhuafa, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Idul Adha merupakan momentum yang dinantikan oleh kaum dhuafa, terutama yang berdomisili di daerah pelosok. Itulah yang membuat Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Jabar menggulirkan program Qurban Masuk Desa.

Melalui Qurban Masuk Desa, BMH Kantor Perwakilan Jabar menelusuri daerah terpelosok dan terisolasi sebagai sasaran kegiatan kurbannya. Menurut Kepala BMH Perwakilan Jabar Zainal Abidin mengatakan, hasil invetarisasinya menunjukkan, masih banyak warga di perdesaan yang membutuhkan daging kurban.

Jika di perkotaan, ungkap dia, ketersediaan daging kurban relatif bisa menutupi kebutuhan kaum dhuafa. Bahkan, papar Zainal, pada beberapa daerah di perkotaan kerap terjadi penumpukan daging kurban. Sementara di beberapa daerah pelosok, sambung dia, banyak warga miskin yang kesulitan mendapatkan bantuan daging kurban.

‘’Kami sengaja menginventarisasi daerah yang kekurangan daging kurban,’’ ujar Zainal kepada Republika, Kamis (24/8). Dia menjelaskan, setiap kali Idul Adha, BMH selalu menggelar kurban di daerah-daerah terpelosok itu.

Salah satu daerah yang dijadikan sasaran BMH, yakni Dusun Cisema, Desa Mangunjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Dusun Cisema, ungkap dia, merupakan daerah yang selalu kekurangan suplai daging kurban dari tahun ke tahunnya.

Di dusun tersebut, sebut dia, jumlah warganya mencapai 190 jiwa atau 75 kepala keluarga (KK). Tahun lalu, sambung dia, BMH menyalurkan hewan kurban satu ekor ke Dusun Cisema. Pihaknya berharap bisa menyalurkan lebih dari seekor hewan kurban ke lokasi tersebut. Sebab, kata dia, dengan bantuan seekor saja, tampaknya belum cukup untuk dibagikan ke 75 KK.

Zainal menjelaskan, sehari-harinya warga Dusun Cisema bekerja sebagai buruh tani dan buruh ternak. Hampir seluruh hewan kurban yang dipelihara oleh warga Dusun Cisema merupakan milik majikannya. Saat Idul Adha, jelas dia, hewan kurban yang dipelihara oleh warga Cisema itu dijual ke daerah lain.

‘’Masih banyak daerah terpelosok lainnya yang selama ini menjadi lokasi sasaran BMH. Tahun ada 21 lokasi yang menjadi sasaran BMH Jabar,’’ tambah dia. Zainal menegaskan, BMH berkewajiban menyalurkan setiap donasi secara tepat guna dan tepat sasaran. Menurut dia, Insyaallah setiap donasi yang dikelolanya akan disalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan. 

Menurut Zainal, BMH Kantor Perwakilan Jabar siap memfasilitasi donatur yang berniat membantu warga di daerah terpelosok, khsususnya untuk kurban. Kantor BMH Perwakilan Jabar menyediakan layanan telepon di 022-20527964, atau datang langsung ke Jalan RE Suwanda No. 18A, Pasirleutik, Padasuka, Kota  Bandung.

Kebijakan BMH Jabar tersebut selaras dengan anjuran Gubenrur Jabar H Ahmad Heryawan. Aher, panggilan akrab Ahmad Heryawan mengimbau, daging kurban harus dibagikan kepada masyarakat yang jarang makan daging.

Daerah terpencil dan miskin, kata dia, harus menjadi prioritas distribusi daging kurban. ‘’Daging kurban sebaiknya dibagikan pada yang benar-benar membutuhkan,’’ ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement