Kamis 24 Aug 2017 15:24 WIB

ACT: Global Kurban Bagian Diplomasi Kemanusiaan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Dwi Murdaningsih
Program tebar kurban ACT di Somalia
Foto: dok ACT
Program tebar kurban ACT di Somalia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program kurban memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat. Direktur of Global Humanity Response ACT Bambang Triyono mengatakan program global kurban tidak main-main dalam memberikan manfaat kepada masyarakat. Menurutnya, sasaran penerima manfaat tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Bahkan, global kurban merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan.

“Global qurban ini pekerjaan besar. Ini direspons baik oleh publik kita,” ujar Bambang dalam acara diskusi media bertemakan kurban, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Kamis (24/8).

Respons publik yang cukup baik membuat program ini sebagai salah satu unggulan di ACT. Bambang menambahkan, meskipun persoalan di dalam negeri juga banyak namun, masyarakat juga cukup peduli dengan kondisi di luar negeri.

Karena itu, global kurban setiap tahun terus berupaya meningkatkan pelayanan dan memperluas penerima manfaat. Program global qurban sendiri sudah berjalan sejak tahun 2011.

 

“Kami melihat program ini sebagai bagian dari diplomasi kemanusiaan,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan, pada tahun 2013 global kurban telah mendistribusikan kurban ke 14 negara dengan Palestina menjadi negara yang rutin mendapatkan manfaat. Kemudian pada tahun 2014 meningkat kepada 16 negara, 2015 20 negara dan 2016 31 negara.

“Tahun ini menargetkan distribusi ke 40 negara,” kata Bambang.

Terkait alasan ACT juga memperluas pendistribusian hingga ke berbagai negara, Bambang mengatakan bukan berarti mengabaikan permasalahan di dalam negeri. Menurutnya, perluasan jangkauan distribusi kurban tersebut karena ACT sudah melakukan ke berbagai pelosok di Indonesia.

“Kalau kita ditanya mengapa jauh, karena kita sudah menjangkau jauh (di Indonesia),” Bambang menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement