Selasa 15 Aug 2017 13:12 WIB

Dompet Dhuafa Gelar Bersih-Bersih Museum

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja membersihkan halaman Museum Nasional. (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja membersihkan halaman Museum Nasional. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dompet Dhuafa menggelar bersih-bersih Museum Perjuangan Bogor bersama sejumlah pelajar. Aksi ini juga jadi advokasi agar museum makin diperhatikan pemangku kebijakan setempat.

Penanggung Jawab Kegiatan Bersih-bersih Museum Perjuangan LPM Dompet Dhuafa Ahmad Fithroh menjelaskan acara memperingati kemerdekaan Indonesia digelar tahunan oleh Dompet Dhuafa dengan mengajak anak-anak sekolah marjinal ke tempat-tempat bersejarah untuk menumbuhkan kecintaan pada Tanah Air. Tahun lalu Dompet Dhuafa menggelar kegiatan di Rengasdengklok.

Tahun ini, peringatan kemerdekaan Indonesia Dompet Dhuafa gelar di Museum Perjuangan Bogor. Dompet Dhuafa mengajak sekitar 30 siswa-siswi MI Miftahus Salam Kota Bogor dan PKBM Munjiyah Ciseeng Kabupaten Bogor.

Selain membersihkan Museum Perjuangan Bogor bersama, mereka juga mendengarkan cerita perjuangan para veteran. Kegiatan Dompet Dhuafa di Museum Perjuangan juga diharapkan bisa jadi advokasi agar museum ini makin diperhatikan Pemerintah Kota Bogor.

"Informasi dari pengurus, Museum Perjuangan Bogor ini belum jadi cagar budaya dan belum ditangani pemerintah setempat," kata Fithroh saat ditemui di Museum Perjuangan Bogor, Selasa (15/8).

Salah satu peserta bersih-bersih Museum Perjuangan, Widad Naziha mengaku ini pertama kali ia masuk ke Museum Perjuangan Bogor. Siswi kelas 6 MI Miftahus Salam itu mengaku senang sebab sambil membersihkan ia bisa sambil membaca tulisan yang ditempel dekat benda koleksi museum.

"Jadi bisa tahu sejarah," kata Widad.

Ikut mengelap kaca-kaca tempat penyimpanan koleksi museum, Widad mengaku tidak capek. Ia malah senang bisa ikut membersihkan museum.

Siswa MI Miftahus Salam lainnya, Raditia Ramadhani juga mengaku senang bisa ikut kegiatan bersih-bersih museum ini. Ini kali ke dua ia ke sana. Sambil membersihkan museum Raditia mengaku bisa melihat lebih lama senjata, patung pejuang, baju pejuang, alat menulis, alat ketik, dan koleksi museum lainnya lebih lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement