Rabu 18 Oct 2017 08:31 WIB

Habib Umar Ajak Polisi dan Ulama Jangan Mau Diadu Domba

Rep: Ali Yusufpolis/ Red: Agus Yulianto
Mapolda Metro Jaya undang ulama dan habaib untuk gelar zikir bersama.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Mapolda Metro Jaya undang ulama dan habaib untuk gelar zikir bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habib Umar bin Hafidz diundang ceramah di Polda Metro Jaya Selasa(17/10) sore. Dalam tausyiah kurang lebih satu jam itu Habib Umar menyampaikan tema "Bersama Ulama, Polri Untuk Masyarakat, Bangsa dan Negara"

Mengawali ceramahnya pimpinan Pondok Pesantren Daarul Musthofa Tarim Hadhramaut Yaman ini mengingatkan, polisi dan ulama jangan mau dipecah belah olah kelompok manapun. Karena, kata Habib Umar yang ceramahnya diterjemaahkan Habib Novel bin Jindan ini, orang-orang yang ingin memecah belah antara polisi dan ulama, diibaratkan orang itu ingin memotong satu tubuh seseorang menjadi beberapa bagian.

"Maka, bahaya perpecahan dari dua elemen ini bukan hanya dua elemen itu saja yang rusak, tapi akan membahayakan umat dan bangsa seutuhnya," katanya.

Habib Umar menuturkan, toleransi antar umat beragama mesti terus dipelihara baik oleh institusi kepolisian. Karena sesungguhnya, kata Habib Umar bin Hafidz, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berbeda keyakinan memiliki tujuan yang sama.

 

"Yakni tujuan kita untuk membawa ke maslahatan dan kebaikan bagi masyarakat secara umum dalam perkara kehidupan dunia mereka atau akherat mereka," katanya.

Dalam kehidupan dunia, tugas ulama kata Habib Umar bin Hafidz adalah untuk menjaga, membentengi keimanan dan ajaran Rasulullah SAW di dalam hati jiwa dan raga setiap manusia. Sementara, tugasnya Kepolisian ialah mengamankan secara ikhlas dan tulus setiap praktek ajaran-ajaran Rasulullah di dalam kehidupan masyarakat muslim. Jika ulama dan polisi telah melakukan tugas dan pekerjaannya masing-masing secara tulus dan ikhlas.

"Maka, sesungguhnya pada hakekatnya mereka masuk dalam barisan tentaranya Allah SWT, baik dari ulama maupun dari kepolisian," katanya.

Tentara Allah SWT yang dimaksud dalam Alquran adalah para Nabi dan Rasul serta siapa saja umat manusia yang selalu membela ajaran Rasulullah SAW, akan Allah menangkan dalam peperangan. "Dan sesungguhnya bala tentara kami adalah pemenang dan mereka yang berjaya," katanya.

Habib Umar bin Hafidz menuturkan, apabila berbicara tentang bagaimana menjaga stabilitas di suatu negera maka kita membicarakan ke agungan agama Islam. "Karena Islam memang mengajarkan ke amanan, keselamatan dan kedamaian ini, ini merupakan keagungan di dalam agama Islam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement