Rabu 18 Oct 2017 16:00 WIB

Sistem IT Baznas Juara Lomba OJK

 Petugas sedang melayani pembayar zakat di kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas sedang melayani pembayar zakat di kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menorehkan prestasi. Lembaga pemerintah non struktural ini, sukses menjuarai lomba Penulisan Inklusi Keuangan Koinku 2017 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta.

"Alhamdulillah tim information technology (IT) kita, berhasil mendapat peringkat tiga untuk kategori umum. Profesionalisme yang dibuktikan dengan sistem IT terkini yang memenangi lomba di OJK, akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Baznas. Sehingga spirit kebangkitan zakat di negeri ini akan semakin mantap," ujar Ketua BAZNAS Bambang Sudibyo di Jakarta, Rabu (18/10).

Setelah menyabet banyak medali (3 emas, 2 perunggu) pada turnamen silat nasional Yogyakarta Championship II 2017, Baznas menyabet juara lainnya. Melalui proses penjurian yang panjang dan berakhir Selasa (17/10), Baznas berhasil menyisihkan 175 peserta lainnya dari seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Operasional Baznas Wahyu TT Kuncahyo menjelaskan, pihaknya mengirimkan tim yang terdiri atas Achmad Setio Adinugroho dan Randi Swandaru. Mereka, tutur Wahyu, mempresentasikan makalah berbahasa Inggris berjudul The Impact of SiMBA and Its Electronic Service Quality towards Financial Inclusion.

 

Achmad Setio Adinugroho atau akrab disapa Tio adalah Kepala Divisi Teknologi Informasi (TI) dan Pelaporan Baznas. Ia menyelesaikan S1 di ITB dan S2 di Macquarie University Australia. Sementara Randi Swandaru adalah alumni IPB dan menuntaskan S2 di Durham University Business School Inggris, kini dipercaya sebagai Kepala Bagian Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Pelaporan Baznas.

Tio memaparkan, Sistem Manajemen Informasi Baznas (SiMBA) diluncurkan pada 3 Oktober 2012. Melalui sistem ini, lanjut dia, proses pencatatan dan pelaporan zakat menjadi terintegrasi secara nasional.

Menurut Tio, kegiatan bertema Model Inklusi Keuangan Berbasis Digital dalam Rangka Mendorong Percepatan Akses Keuangan dan berhadiah total Rp 112,5 juta ini, diselenggarakan OJK untuk mendorong gagasan terkait model akses keuangan berbasis digital yang inovatif dan solutif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement