Senin 01 May 2017 13:21 WIB

Dompet Dhuafa Gulirkan 'Genyumnas'

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Direktur Utama Dompet Dhuafa Imam Rulyawan (kanan), dan Direktur P2PTM Kemenkes dr. Lily Sriwahyuni seusai memberikan keterangan pers (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Direktur Utama Dompet Dhuafa Imam Rulyawan (kanan), dan Direktur P2PTM Kemenkes dr. Lily Sriwahyuni seusai memberikan keterangan pers (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Bertekad menyehatkan dhuafa di lima aspek hidup mereka, Dompet Dhuafa menggelar Gerakan Senyum Nasional (Genyumnas). Kegiatan ini diawali dari Yogyakarta dan Solo.

Yogyakarta dan Solo dikenal kental dengan budaya luhur yang masih terjaga hingga dua kota tersebut. Mahsyur sebagai Kota Seni, banyak seniman lahir dari Solo termasuk sang maestro keroncong, Gesang. Sementara dari Kota Pelajar Yogyakarta, pelajar dari penjuru Indonesia tumpah ruah di kota tersebut untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi.

Membawa pesan sehat untuk semua, Dompet Dhuafa hadir di tengah-tengah masyarakat Yogyakarta dan Solo dengan aksi Genyumnas. Sehat yang dimaksud adalah sehat fisik, sehat finansial, sehat pikiran, sehat perasaan, dan sehat rohani. Terseyum sendiri adalah tanda kepuasan dan kebahagiaan.

Direktur Utama Dompet Dhuafa drg Imam Rulyawan mengatakan, Genyumnas bertujuan membuat masyarakat dhuafa bisa tersenyum dan tertawa karena sehat ekonomi, fisik, pendidikan, budaya dan nilai, serta iman dan takwa. "Kelima faktor tersebut saling terkait. Program pemberdayaan dalam upaya pengentasan kemiskinan bisa masuk melalui salah satu faktor dari lima bidang tersebut," ungkap Imam dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Ahad (30/4).

Genyumnas bertujuan membuat masyarakat terutama masyarakat dhuafa bisa tersenyum dan tertawa karena sehat pada lima komponen kehidupannya. Untuk menghindarkan penyebab utama lingkaran setan kemiskinan, Dompet Dhuafa memberikan layanan kesehatan holistik. Layanan ini merupakan perpaduan metode pengobatan barat dan metode terapi timur yang komplementer.

Di Yogyakarta Genyumnas melibatkan ratusan abdi dalem untuk mendapatkan pengobatan gratis, puluhan penjual jamu bakul, produsen produk susu binaan Dompet Dhuafa, serta tim relawan medis yang siap melayani masyarakat dengan senyuman. Komunitas pemotor di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya juga diundang untuk turut bersilaturahim dengan masyarakat.

Sementara di Solo, Genyumas diselenggarakan di Solo Zoo. Dompet Dhuafa mengelar aksi kesehatan serta memperkenalkan produk-produk pemberdayaan ekonomi seperti payung lukis dan lomba lukis dengan media payung yang diikuti ratusan anak-anak.

Yogyakarta dan Solo menjadi perwakilan dua kota dan dua provinsi pertama diselenggarakannya rangkaian Genyumnas dengan merangkul seluruh elemen masyarakat di dua kota tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement