Senin 10 Apr 2017 05:47 WIB

Lembaga Zakat Indonesia Bantu Kelaparan Somalia

Lembaga zakat Indonesia menyalurkan bantuan mengatasi bencana kelaparan di Somalia.
Foto: pkpu
Lembaga zakat Indonesia menyalurkan bantuan mengatasi bencana kelaparan di Somalia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Kekeringan panjang yang melanda beberapa negara Afrika mulai terjadi sejak akhir 2016 ditandai dengan krisis pangan, kegagalan panen dan hewan ternak yang mati. Fenomena ini direspons cepat oleh beberapa lembaga Zakat dan Kemanusiaan di Indonesia diantaranya Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Dompet Peduli Umat Darut Tauhid (DPU DT), Lembaga Manajemen Infaq (LMI) dan LAZ Amanah Jakarta.

"Peristiwa ini hampir sama dengan fenomena El-Nino yang menyebabkan kekeringan parah di tahun 2011," kata Deni Kurniawan International Recovery tim PKPU Human Initiative di Jakarta pada sabtu (8/4).

Deni mengatakan wilayah ini mengalami krisis makanan, air bersih, kurang gizi dan gangguan kesehatan dengan jumlah penduduk yang terdampak bervariasi. Lembaga kemanusiaan PKPU Human Initiative melakukan kegiatan distribusi bantuan di Mogadishu sejak akhir maret lalu. Bantuan ini menjangkau pusat-pusat pengungsian yang baru terbentuk di daerah pinggiran Kota Mogadishu.

Penduduk yang eksodus mendekat menuju perkotaan untuk mencari air dan makanan. "Sampai hari ini bantuan yang sudah disalurkan diantaranya paket makanan dan distribusi air bersih serta pelayanan kesehatan," katanya.

Deni menambahkan, dari bantuan ini setiap lembaga dapat mengambil peran sesuai kapasitas dan kesenjangan kebutuhan pengungsi. Untuk paket makanan terdiri dari beras, tepung, gula dan minyak goreng.

Sementara distribusi air bersih dilakukan dengan menyediakan truk tanki 12 ribu liter untuk memenuhi kebutuhan air disetiap titik pengungsian. "Selain itu pelayanan kesehatan keliling juga dilakukan untuk menangkal wabah, pemulihan penderita gizi buruk dan pengobatan," katanya.

Secara keseluruhan bantuan yang terus di lakukan dalam 10 hari telah menjangkau hampir 30 ribu pengungsi di Somalia. Sebagai negara dengan jumlah populasi terdampak paling besar Somalia sangat membutuhkan uluran tangan ditengah ketidakpastian negara ini yang sedang dilanda gejolak konflik.

Kekeringan ekstrem sudah terjadi sejak akhir 2016 khususnya di bagian selatan Somalia. Dari 22,9 juta orang yang terpapar ancaman kelaparan di empat negara kawasan Sudan Selatan, Kenya, Ethiopia dan Yaman, 6,2 juta ada di Somalia, termasuk 363 ribu anak usia dibawah lima tahun mengalami gizi buruk akut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement