Senin 27 Feb 2017 10:15 WIB

Senyum Sehat untuk Mustahik

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Ambulan untuk Mustahik di Kabupaten Muna
Foto: Baznas
Ambulan untuk Mustahik di Kabupaten Muna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengungkapkan, pada dasarnya program Senyum Sehat adalah program kesehatan yang konsen dalam menangani dan melayani kesehatan ibu dan anak. Kendati demikian, dalam praktiknya, Rumah Zakat tetap merangkul kalangan umum yang memang membutuhkan pelayanan kesehatan. Nur mengatakan, saat ini lembaganya telah memiliki sembilan klinik pratama sebagai wujud dari program Senyum Sehat. Klinik pratama ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia, antara lain di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Pekanbaru, dan lainnya.

Ia menerangkan, untuk mekanisme pelayanan kesehatan di klinik pratama, Rumah Zakat memberlakukan sistem keanggotaan. "Jadi, sebelum mereka mendapatkan pelayanan kesehatan, mereka harus jadi anggota dulu. Nanti kita survei, kita cek yang bersangkutan, baru kemudian dia mendapatkan fasilitas pengobatan gratis dari kami," ucap Nur.

Bila kondisinya masyarakat belum menjadi anggota program Senyum Sehat Rumah Zakat, tapi sangat membutuhkan pelayanan kesehatan atau pengobatan, Klinik Pratama akan tetap melayani. "Kalau memang betul-betul sangat membutuhkan, ya tentu kita layani," kata dia.

Selain sistem keanggotaan, Rumah Zakat juga merangkul masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS. "Skemanya tetap kita cek dan survei. Kalau memang kondisinya tidak mampu, kita akan bayarkan preminya supaya dia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal," ujar Nur. Ia berpendapat, untuk akses pelayanan kesehatan murah atau bahkan, gratis, idealnya di setiap kota memang perlu dibangun rumah sakit. Oleh sebab itu, ke depan, Rumah Zakat akan mengolaborasikan dana zakat dan wakaf. 

Dengan demikian, ia berharap Rumah Zakat dapat mendirikan rumah sakit di berbagai daerah. "Dan, tahun ini kita sedang mencoba hal ini. Barang kali ada rumah sakit yang kondisinya tidak baik, mungkin kita bisa akuisisi dan optimalkan dengan memanfaatkan dana-dana wakaf," kata Nur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement