Rabu 31 Aug 2016 17:12 WIB

Kesadaran Membayar Zakat di Bali Meningkat

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
Zakat  (illustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Zakat (illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kesadaran ummat Islam di Bali dalam membayar zakat melali lembaga amil zakat semakin meningkat.

Hal itu disebutkan Direkur Dompet Sosial Madani (DSM) Denpasar, Andy Krisna, sebagai pertanda positif, karena dana zakat semakin mudah untuk dikelola, termasuk memeratakan pemanfaatannya.

"Memang masih banyak yang berzakat langsung ke muzakki, tapi dari dana zakat yang kami himpun melalui lembaga zakat, setiap tahunnya terus meningkat," ungkap Andy di Denpasar, Bali, Rabu (31/8).

Hal itu dikemukakan Andy kepada Republika di sela-sela acara Sosialisasi, Regulasi Pengelolaan Zakat dan Verifikasi LAZ DSM. Hadir dalam kesempatan itu Kasubdit Pemberdayaan Zakat Kementerian Agama RI, Dr H Juraidi Malkan MA.

Andy mengatakan, pada 2015 DSM berhasil menghimpun dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) sebesar Rp 4 miliar dan diperkirakan meningkat 20 persen atau menjadi sekitar Rp 4,8 miliar pada 2016. Hingga Agustus kata Andy, dana ZIS yang sudah terhimpun mencapai Rp 2,5 miliar.

Menurut Andy, kendati perolehan pengumpulan dana zakat masih jauh di bawah potensi yang ada, namun dia optimistis perolehan zakat DSM akan terus meningkat. Selain donatur yang sudah ada terus meningkatkan jumlah zakat yang dibayarkan, DSM juga mendapatkan donatur-donatur baru.

"Kalau dibandingkan dengan potensi zakat di Bali sebesar Rp 126 miliar, apa yang kami capai masih terbilang kecil. Tapi melihat jumlah donatur terus bertambah, itu menunjukkan kesadaran masyarakat berzakat melalui lembaga juga meningkat," kata Andy menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement