Selasa 30 Aug 2016 14:29 WIB

Salam Kurban Dobrak Paradigma Lama Berkurban

Rep: Rizki Suryandika/ Red: Agung Sasongko
Hewan Kurban
Foto: Republika/Agung
Hewan Kurban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keinginan umat Muslim berkurban kadang terkendala biaya. Namun hal itu tak perlu dipusingkan lagi dengan hadirnya Salam Kurban.

Salam Kurban memperkenalkan metode 'Salam' yang sebenarnya telah diterapkan sejak zaman nabi Muhammad. Dalam metode itu, jual beli hewan kurban dengan cara pemesanan dan pembayaran harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu. Ibaratnya, mirip dengan sistem penjualan online yang telah umum di kalangan masyarakat.

Direktur Utama Salam kurban Bambang S.Soedjadi mengatakan bisnisnya berusaha mendobrak paradigma lama. Pertama, ia ingin agar masyarakat menyadari bahwa ibadah kurban bukan untuk kebahagian orang lain, melainkan kebahagian si pengurban.

"Masyarakat masih mikir daging kurban ini buat bahagiain orang lain, padahal ini buat bahagiain yang beli kurban. Rasanya beda loh buat kita yang lhiat langsung potong kurbannya," katanya kepada republika.co.id, Selasa (30/8).

Kedua, berdasarkan ayat Al-Anam  ayat  142 -143, domba adalah prioritas kurban. Ia tak mempermasalahkan jika orang Indonesia lebih suka berkurban sapi dengan asumsi dagingnya lebih banyak yang bisa diberikan. Namun menurutnya, alangkah lebih baik kalau kurban memprioritaskan domba sesuai petunjuk ayat tersebut.

Ia menjamin domba dari Salam Kurban berada dalam jumlah dan kualitas sesuai standar kurban meliputi berat hidup 25 kilogram, sehat, tidak cacat, jantan dan cukup umur. Bahkan pembeli tak perlu khawatir soal pengiriman, sebab Salam Kurban akan langsung mengatarkan domba ke lokasi yang dituju.

"Nanti di lokasi kita sediakan alat timbang supaya pembeli liat langsung dan tahu berat kurbannya," ujarnya.

Salam Kurban membagi produk kurbannya jadi enam paket penjualan. Pembagian itu berdasarkan kebutuhan pengurban apakah ingin kembali berkurban untuk tahun-tahun selanjutnya. Jika hanya ingin berkurban untuk tahun ini, harganya senilai 1.980.000 rupiah. Sedangkan kalau pembeli ingin berkurban selama lima tahun berturut-turut mulai dari 2016-2012 maka tinggal membayar 8,8 juta rupiah saja atau membeli paket enam. Nantinya, uang itu akan diolah oleh Salam Kurban agar mampu memenuhi target berkurban selama enam tahun.

Pembeli tak perlu khawatir terhadap kredibilitas produk ini. Sebab diadakan akad antara penjual dan pembeli lewat notaris. Adapun jika domba yang dipesan berkualitas lebih rendah atau cacat pada waktu yang ditentukan maka pembeli dapat memilih apakah menunggu sampai yang dipesan tersedia atau membatalkan akad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement