Rabu 24 Aug 2016 15:13 WIB

Sekolah Amil Nasional Jawab Kebutuhan Profesi Amil di Indonesia

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Achmad Syalaby
Petugas amil zakat membimbing warga yang akan membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Ramadhan tahun lalu.
Foto: Antara/M Agung Rajasa/ca
Petugas amil zakat membimbing warga yang akan membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Ramadhan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PP Pemuda Muhammadiyah berharap, Sekolah Amil Zakat bentukan Forum Zakat (FOZ) Nasional dapat menjawab kebutuhan profesi amil di Indonesia.

"(Sekolah Amil Nasional) mengangkat profesi amil. Sehingga tidak lagi dimaknai profesi amil sebagai profesi kelas dua," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (24/8).

Menurut dia, profesi amil harus dinaikkan levelnya sebagai pekerjaan yang penting dalam pengelolaan keuangan zakat. Baik menyoal distribusi maupun kolektifitas zakatnya. Karena itu, Dahnil meyakini, Sekolah Amil mampu memosisikan profesi amil sebagai karir kerja seperti profesional lainnya. "Tentu dengan kelebihan yang dimiliki profesi amil ini sebagai agen kolektifitas dan distribusi zakat," jelasnya.

Sebelumnya, Forum Zakat (FOZ) Nasional telah meluncurkan program Sekolah Amil Nasional. Program ini diharapkan bisa memperkuat kapasitas yang dimiliki oleh pengelola zakat, termasuk amil ataupun lembaga zakat itu sendiri.

Menurut Ketua FOZ Nasional, Nur Efendi, setidaknya ada tiga isu besar yang saat ini menguat di antara para pengelola zakat. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas amil dan lembaga pengelola zakat. Hal ini pun tidak terlepas dari adanya sertifikasi kompetensi sebagai amil. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement