REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Kamis (23/6), tim tanggap bencana LAZNAS LMI meninggalkan Posko di Jalan H. Juanda - Tegalsari - Purworejo. Posko ini menangani tanggap bencana untuk desa Krandegan, kecamatan Bayan, Kab. Purworejo. Di lokasi tersebut, banjir mencapai ketinggian 2 meter.
Banjir menenggelamkan kompleks Pondok Pesantren Modern Ulul Albab, sehingga berbagai sarana pondok tidak bisa dipergunakan, mulai dari kendaraan bermotor, komputer-komputer dan kitab-kitab, juga Alquran. Padahal sebentar lagi tahun ajaran baru akan dimulai.
Total kerusakan di desa Krandegan mencapai lebih dari 300 juta rupiah. Adapun lokasi longsor, di desa Karangrejo berjarak 3-4km dari posko, tidak bisa dijangkau mobil karena jembatan yang ada hanya bisa dilalui roda 2.
Sebelumnya, Pada Selasa Lalu, LAZNAS LMI dengan membawa satu truk dari Magetan berisi 6 kwintal beras, mi instant 50dos, minyak goreng 15 kart, air mineral 50 dus, dan telur 75 kg. Bantuan tersebut ditujukan untuk dapur umum, karena warga belum bisa memasak sendiri di rumahnya, peralatannya rusak terkena bencana.
Warga di dua desa tersebut terpaksa menggantungkan buka dan sahur mereka dari dapur umum. Relawan lokal akan melanjutkan proses penyaluran bantuan yang masih tersisa ke seluruh warga terdampak bencana.
Saat ini kondisi telah berangsur-angsur pulih, warga secara bergotong royong melakukan pembersihan dan pembenahan. Citra Widuri, Direktur Pelaksana LAZNAS LMI menyatakan, rencana selanjutnya adalah fase pasca bencana, sedianya LAZNAS LMI akan berkoordinasi dengan lembaga dan aparat setempat untuk membantu recovery. Diutamakan adalah menyelesaikan permasalahan Kesehatan, Pendidikan dan menggiatkan kembali perekonomian di daerah tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
