REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lazis PLN menyalurkan bantuan dana senilai Rp 100 juta bagi rakyat Suriah melalui lembaga kemanusiaan nasional PKPU. Uluran tangan itu sebagai bentuk kepedulian karyawan PLN bagi rakyat Suriah yang saat ini membutuhkan bantuan makanan maupun kebutuhan pokok lainya.
Menurut Direktur Kemitraan lembaga kemanusiaan PKPU, Anjar Radit, disela acara penyerahan bantuan tersebut, Jumat (3/6) bantuan akan disalurkan langsung ke rakyat Suriah dalam bentuk paket makanan. Saat ini kondisi kemanusiaan di Suriah masih terus memburuk, sedangkan dalam berbagai kesempatan di pertemuan internasional belum ada pemecahan masalah Suriah.
Di sisi lain, lebih dari enam juta warga Suriah meninggalkan negara itu dan 13,5 juta lainnya berada di tepat pengungsian. "Pengungsi yang di Suriah saja masih butuh pasokan makanan, selama ini bantuan banyak dari asing," katanya.
Selain itu, penyaluran bantuan kepada pengungsi juga tidak mudah dan harus dilakukan secara sembunyi. Apabila bantuan tersebut diketahui para milisi yang bertikai, bantuan akan ditahan untuk kepentingan mereka. "Kami akan salurkan langsung kepada rakyat Suriah," kata Anjar.
Beberapa negara tetangga juga telah menampung para pengungsi Suriah. Seperti Yordania menampung 600 ribu orang, Irak 250 ribu orang, Lebanon 900 ribu. Jumlah paling banyak ditampung Turki hingga 2 juta jiwa. Sebagian besar lainnya juga banyak yang melarikan diri hingga daratan Eropa. "Kami berterima kasih atas kepedulian masyarakat muslim khususnya para donatur atau muzaki di Lazis PLN yang telah menyalurkan bantuan melalui PKPU," kata Anjar.
Menurut Wakil Ketua Bidang Koordinasi Unit dan Kerja Sama Strategis Lazis PLN, Heri Hasanuddin, sepanjang tahun ini pihaknya telah tiga kali menyalurkan bantuan serupa kepada rakyat Suriah. Bantuan pertama sebesar Rp 25 juta, bantuan kedua dan ketiga masing-masing sebesar Rp 100 juta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
