Rabu 04 May 2016 19:19 WIB

Daarut Tauhiid Ajak Pedagang Jual Makanan Sehat

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Makanan sehat
Foto: Republika/Amin Madani
Makanan sehat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasubag Kemitraan Program CSR Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid Aif Hadifahma mengatakan, pihaknya menyalurkan CSR dari Bank CIMB Niaga Syariah untuk memberikan gerobak dan pembinaan kepada pedagang jajanan anak di sekolah-sekolah.

"Kami memberikan para pedagang jajan anak gerobak dan pembinaan mengenai jajanan yang sehat dan bergizi bagi anak-anak. Sebab selama ini pedagang jajanan anak di sekolah kurang memiliki kesadaran pentingnya menyajikan makanan sehat," katanya, Rabu, (4/5).

Para pedagang jajanan anak dalam mencari nafkah memang bersaing dengan ketat dengan pedagang lain. Makanya terkadang untuk mencari keuntungan mereka mencari bahan pembuat makanan yang murah namun tak sehat untuk menekan biaya produksi demi mendapatkan untung besar.

"Makanya dengan pemberian gerobak pada sejumlah pedagang jajanan anak di SD Ragunan 12 dan SD Ragunan 14, kami mengajak pedagang supaya menjual jajanan sehat dan aman dikonsumsi anak-anak. Selain itu kami juga mengkampanyekan agar orangtua tak membiarkan anaknya jajan sembarangan," ujar Aif.

Saat ini pihaknya, kata dia, sudah menyalurkan 4 gerobak kepada pedagang SDN Ragunan 12, dan 5 gerobak ke SDN  Ragunan 14. Pemberian dilakukan secara bertahap, nanti total yang diberikan 15 gerobak.

"Pemberian gerobak ini diharap membantu pedagang dalam berjualan. Ini juga memberikan semangat bagi pedagang untuk berjualan jajanan sehat," terang Aif.

Kasie Pendidikan Kecamatan Pasar Minggu M Zaidi menambahkan, pedagang jajanan sehat dan bersih akan jadi pelopor bagi pedagang lain untuk menjual makanan sehat dan bersih. Sebab selama ini kandungan makanan pada jajanan anak-anak sangat memprihatinkan, ada  boraks, ada pewarna pakaian yang berbahaya.

"Pedagang yang diberi gerobak diberi  pelatihan untuk membuat dan menjual makanan sehat. Makanan sehat itu tak mengandung zat adiktif, zat pewarna tak aman, dan boraks, BPOM juga dihadirkan untuk memberikan penyuluhan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement