Rabu 23 Dec 2015 18:10 WIB

Tanpa Kesalehan Sosial, Seorang Muslim Disebut Pendusta Agama

Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat (BMM) Bambang Kusnadi menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa di kantor Bank Muamalat Cabang Kelapa Gading Jakarta,  Rabu (23/12).
Foto: Irwan Kelana/Republika
Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat (BMM) Bambang Kusnadi menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa di kantor Bank Muamalat Cabang Kelapa Gading Jakarta, Rabu (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang tutup tahun 2015, Baitulmaal Muamalat (BMM) menggelar kegiatan sosial. Acara bertajuk “Berbagi di Akhir Tahun Menyongsong Sukses 2016” itu  dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia.

“Kegiatan ‘Berbagi di Akhir Tahun Menyongsong Sukses 2016’ melibatkan 82 cabang Bank Muamalat di seluruh Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat Bambang Kusnadi pada penyerahan santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa yang dilaksanakan di kantor Bank Muamalat Cabang Kepala Gading, Jakarta, Utara, Rabu (23/12).

Sebelum pemberian santunan tersebut, para yatim dan dhuafa itu mendapatkan siraman rohani dari Ustadz Arif Muzakkir.

Ia membahas tentang Al-Surah Al-Ma’un (Al-Qur’an Surah 107) yang mengingatkan setiap Muslim untuk peduli kepada anak-anak yatim dan miskin.

“Al-Qur’an Surah Al-Ma’un merupakan tamparan bagi orang-orang yang hanya mengutamakan ibadah makhdhoh (utama), tapi melupakakan ibadah ghairo makhdhah (sosial). Oleh Allah, mereka disebut sebagai pendusta agama,” tegasnya.

Ustadz Arif menegaskan, seorang Muslim tidak cukup hanya dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah, terutama shalat, puasa, haji dan lain-lain. “Tidak kalah pentingnya, dan tidak boleh dilalaikan adalah melaksanakan kepedulian sosial atau kesalehan sosial kepada anak-anak yatim dan dhuafa,” tutur Ustadz Arif Muzakkir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement