Kamis 01 Oct 2015 16:35 WIB

Baznas Kurangi Program Manjakan Mustahik

Rep: c16/ Red: Damanhuri Zuhri
Bambang Sudibyo
Bambang Sudibyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Bambang Sudibyo, mengatakan mulai kepengurusan baru tahun ini Baznas akan mengurangi program yang dapat memanjakan masyarakat miskin.

"Program-program yang dipandang memanjakan penerima (mustahik) akan dikurangi. Memanjakan itu keliru, tidak edukatif," kata Bambang saat dihubungi Republika, Kamis (1/10).

Bambang mengatakan kebijakan tersebut diambil karena tujuan Baznas sendiri adalah untuk memberdayakan dan memandirikan masyarakat. Serta, yang terpenting adalah pelayanan terhadap warga miskin tetap berjalan dengan baik.

Menurut Bambang, Baznas konsisten menyalurkan zakat yang sudah diberikan sesuai komitmen yang ada. Namun, Baznas akan mencari cara yang paling efisien dan tidak boros. Ketentuan tersebut berlaku untuk bantuan yang tidak bersumber dari dana zakat.

Bantuan di luar zakat sendiri bisa dipadukan dengan sumber dana lain seperti dari dana yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR). Seperti yang sedang diupayakan di Sulawesi Tengah.

"Baznas daerah Sulteng sekarang sedang dicoba dicarikan sumber dana lain selain dari zakat. Selain komponen zakat adapula komponen CSR, itu sedang diupayakan," jelas Bambang.

Ia menjelaskan bentuk efisiensi yang diterapkan saat ini oleh Baznas misalnya dari budget yang berlebihan akan dikurangi. Seperti, penyaluran zakat atau bantuan dalam bentuk bangunan. Baznas akan memilih kontraktor dengan biaya yang sangat kompetitif.

Menurut dia, efisiensi ini berlaku secara nasional. Meskipun pertanggungjawaban penyaluran zakat nantinya langsung kepada gubernur ataupun bupati daerah masing-masing, Baznas daerah juga harus melaporkan pertanggungjawabannya kepada Baznas pusat.

Sehingga, apabila ditemukan kekeliruan dalam penyaluran zakat, Baznas pusat bisa merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk memberikan sanksi kepada bazda terkait. "Baznas pusat melakukan pengawasan terhadap Baznas daerah," kata dia.

Bambang mengakui kebijakan efisiensi tersebut baru akan dimulai, sehingga belum bisa mengevaluasi seberapa efektif kebijakan itu berjalan. Selain itu, Baznas juga akan menyupayakan semua program agar tepat sasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement