Rabu 05 Aug 2015 13:24 WIB

Tim Baznas Survei Daerah Kekeringan

Rep: c30/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7).  (Republika/Tahta Aidilla)(Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla)(Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagian wilayah Indonesia sedang mengalami kekeringan dan kurangnya pasokan air bersih untuk minum. Menanggapi hal tersebut, Badan amil zakat nasional (Baznas) kini sedang melakukan survei lokasi kekeringan untuk dilakukan upaya penanganannya.

“Kita sedang mempelajari, melihat daerah-daerah mana saja yang sangat parah kekeringannya,” ujar Ketua Umum Baznas Didin Hafidhuddin saat dihubungi Republika Online, Rabu (5/8).

Dididn mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan baznas daerah dan juga pemerintahan daerah setempat. Ini untuk terus memantau daerah yang benar-benar mengalami kekeringan yang sangat parah. Hal tersebut dilakukan, karena melihat beberapa hektar tanah yang bahkan sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi lahannya.

“Tim kita sedang mempelajari daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah,” ujar Didin

Setelah dilakukan survei tersebut, dia mengatakan jika baznas tentu tidak dapat bekerja sendirian. Dia dan timnya akan menggandeng pemda dan Baznas daerah untuk melakukan langkah selanjutnya.

“Ini harus dilakukan juga perencananya, mencari sumber airnya itu di mana,” ujarnya

Hal serupa menurut Didin pernah dilakukan oleh baznas tiga tahun silam. Baznas membuat pipanisasi di daerah gunung kidul yang saat itu sedang dilanda kekeringan parah. Mereka membuat pipa-pipa panjang untuk mendapatkan langsung ke sumber airnya. Kemudian pipas tersebut ditarik ke atas pada sebuah bak penampung air yang besar, baru setelah itu didistribusikan pada masyarakat.

“Alhamdulillah, sampai sekarang masih dimanfaatkan dengan baik,” ujar Didin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement