Sabtu 11 Jul 2015 14:36 WIB

Baznas: Bagi-Bagi Zakat Secara Langsung tak Sesuai Sunnah Rasul

Rep: C33/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ulama Didin Hafidudin.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ulama Didin Hafidudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Didi Hafidhuddin meminta pembagian zakat lebih teratur tahun ini. Sebelumnya, pembagian zakat langsung lewat orang-perorang kerap mengundang kericuhan.

Didi menilai pembagian zakat dengan cara tersebut hanya mengundang hal negatif. Kesemerawutan hingga membuat mustahik pingsan tentu tak terelakan jika digelar langsung di tempat terbuka.

Dirinya pun menolak dengan tegas pembagian zakat lewat metode tersebut."Itu kan tidak sesuai sunnah rasul dan ajaran Islam," katanya kepada Republika.

Selain itu, ia menganggap orang-orang yang membagikan zakat secara langsung itu tidak baik bagi syiar Islam. Pasalnya jika terjadi kericuhan maka menimbulkan kesan tidak bisa diatur bagi umat islam.

"Ya itu tidak baiklah karena mempertontonkan wajah kemiskinan. Dulu ada cuma bagi 15 ribu orang berdesakan sampe jatuh," tuturnya.

Selanjutnya, ia menyarankan kalaupun dibagikan sendiri itu ada petugas khusus. Nantinya para petugas harus berperan untuk mengirimkan zakat tersebut secara tepat kepada penerimanya.

Sehingga demi menghindari korban harus mencegah warga berkumpul dalam jumlah banyak. Jika tidak mampu melakukannya, maka ia menyarankan agar menyerahkan donasi kepada lembaga zakat resmi.

Sementara itu, ia belum bisa memberi hitungan pasti terkait perolehan Baznas dalam periode ramadhan ini."Untuk hitung lagi harus sehabis ramadhan biar lebih tepat karena hitung di daerah dan

nasional," ujarnya.

Ia berharap perolehan zakat di bulan ramadhan kali ini minimal bisa sama seperti tahun lalu meski ia mengakui ekonomi sedang lesu. Harapannya tentu bisa saja tercapai mengingat laporan Baznas sebelum bulan ramadhan menunjukan peningkatkan sebesar 30 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement