Selasa 30 Jun 2015 12:33 WIB

Setahun, BAZNAS Pusat Target Salurkan Rp 145 Miliar

Rep: c07/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas sedang melayani pembayar zakat di Baznas, Jakarta, Rabu (1/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang melayani pembayar zakat di Baznas, Jakarta, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Direktur Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional, Teten Setiawan mengatakan dalam satu tahun Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat mentargetkan penghimpunan dan penyaluran dana zakat sebesar 145 milyar.

"Itu merupakan target BAZNAS pusat saja, kalau untuk seluruh Indonesia targetnya Rp 4,6 triliun," kata Teten  di  Kompleks Yatim Islamic Boarding School "Ahbaabullah Center", Desa Cemplang, Kecamatan Cirangkong, Kabupaten Cibunggulan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/6).

Nantinya, sambung Teten target penerimaan zakat berasal dari zakat mal dan zakat fitrah yang dihimpun oleh Baznas pusat, provinsi, kabupaten dan kota, serta lembaga amil zakat yang ada di seluruh Indonesia.

Baznas pun sangat optimistis target tersebut bisa tercapai. Hal tersebut berdasarkan fakta penelitian yang ditemukan di lapangan bahwa potensi zakat di masyarakat saat ini mencapai Rp 217 triliun. Bahkan, sambung Teten, penerimaan zakat juga akan sangat meningkat pada bulan Ramadhan karena adanya penyerahan zakat fitrah.

 

Adanya peningkatan jumlah penduduk kelas menengah hingga 70 juta orang juga semakin meningkatkan kesadaran beragama yang menjadi salah satu penunjang tercapainya target tersebut.

Kesadaran masyarakat ini didorong dengan mudahnya akses penyaluran zakat melalui sarana elektronik banking. Rata-rata pembayaran zakat melalui elektronik banking adalah zakat mal yang dibayarkan oleh masyarakat kelas menengah berusia rata-rata sekitar 25 hingga 30 tahun.

Sementara itu, Ketua Umum BAZNAS, Didin Hafidhuddin mengatakan potensi zakat sebenarnya lebih besar dari angka tersebut mengingat banyak masyarakat yang langsung memberikan zakatnya kepada para mustahik.

"Saya yakin zakat yang dikeluarkan masyarakat lebih banyak, karena banyak yang tidak tercatat," ujar Didin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement