Jumat 22 May 2015 18:44 WIB

Amal Usaha Ormas Islam Idealnya Terprogram Jangka Panjang

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
BMT, ilustrasi
BMT, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (PP LPNU) menilai amal usaha organisasi perlu terprogram secara jangka panjang. Selain itu, usaha tersebut juga perlu mendorong masyarakat agar bisa berkembang.

"Usaha itu perlu terprogram secara jangka panjang dan bukan hanya proyek semata," ujar Ketua PP LPNU Mustholihin Majid ketika dihubungi ROL, Jumat (22/5).

Mustholihin mengatakan, pihaknya saat ini tengah fokus pada pengembangan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) NU. Ia mengaku, dari total 650 unit BMT di seluruh Indonesia terdapat 200 unit yang sudah beroperasi dengan baik. 200 unit BMT tersebut beroperasi dengan perputaran dana masing-masing di atas Rp 5 miliar.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengembangan ekonomi berbasis masyarakat dengan program menanam jagung. Saat ini, kata Mustholihin, program tersebut melibatkan 26 ribu petani untuk menggarap lahan tidak kurang dari 18100 hektare.

Program-program tersebut, kata Mustholihin, sebagai upaya NU untuk memberikan usaha yang menguntungkan dan bisa dirasakan langsung oleh rakyat. "Karena warga NU rata-rata kelas bawah sehingga perlu sentuhan," ujarnya.

Saat ini, NU masih menekankan pengembangan masyarakat sebagai tujuan program-program tersebut. Pihaknya belum akan membawa program-program tersebut untuk mencari keuntungan. Saat ini yang diutamakan adalah membuat masyarakat bergerak dan berkembang.

"Mudah-mudahan ke depannya bisa menggerakkan roda ekonomi NU," ujar Mustholihin.

Dari segi pendanaan, NU juga mendorong agar masyarakat terlibat langsung. "Jadi tidak ada bantuan-bantuan. kita hindari itu agar masyarakat mandiri," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement