Kamis 05 Mar 2015 22:00 WIB

Penerapan Filantropi Islam di Berbagai Negara Berbeda

Rep: c01/ Red: Agung Sasongko
Zakat infaq sedekah Wakaf
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Zakat infaq sedekah Wakaf

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur IMZ Kushardanta Susilabudi menyatakan kekhasan dalam penerapan mode filantropi Islam di berbagai negara ini tak terlepas dari kultur masyarakat maupun sistem pemerintahannya. Karena itu, dibutuhkan pemaparan dan diskusi untuk memperkaya pandangan dalam penghimpunan hingga pengelolaan dana hasil dari penerapan filantropi Islam tersebut, khususnya wakaf produktif.

Berdasarkan data Kementerian Agama tahun 2012, aset wakaf nasional mencapai 3,49 miliar meter per segi tanah. Tanah wakaf tersebut tersebar di 420.003 titik di Indonesia. Luas tanah tersebut jika dinilai setara dengan Rp.349 triliun.

Meski tanah wakaf di Indonesia terbilang luas, tanah tersebut masih belum optimal dikelola secara produktif. Sebagian besar masih bergantung pada bantuan pihak lain dalam hal pengelolaan dan biaya operasional tanah wakaf tersebut.

Umat Islam di Singapura tercatat sudah memiliki asset wakaf yang produktif. Wakaf produktif di Singapura di antaranta 114 ruko, 30 perumahan, dan 12 gedung apartemen dan perkantoran. Keuntungan dari pengelolaan wakaf produktif inu digunakan untuk kepentingan sosial dan kemanusiaan seperti operasional masjid, madrasah, beasiswa dan lain sebagainya.

 

Wakaf produktif juga berjalan dengan baik di Malaysia. Kumpulan Waqf An-Nur berhasil membangun beberapa klinik dan Rumah Sakit dari wakaf. Hasil keuntungan dari wakaf produktif tersebut digunakan oeh lembaga tersebut untuk kepentingan anak yatim dan kaum dhuafa, misalnya melalui beasiswa.

Pada 2010, International Islamic Relief Organization Saudi Arabia (IIROSA) di Arab Saudi juga berhasil meuncurkan setidaknya 6 proyek wakaf produktif. Tak tanggung-tanggung, proyek tersebut bernilai SR 470 juta dengan proyeksi keuntungan SR 45 juta. Keuntungan yang diperoleh dari proyek wakaf produktif tersebut digunakan untuk kepentingan sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement