Kamis 26 Feb 2015 17:30 WIB

Bantu Dhuafa, Lubuklinggau Sebar Seribu Kotak Amal

berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi
Foto: Republika
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKLINGGAU -- Wali Kota Lubuklinggau Sumatera selatan, H SN Prana Putra Sohe menempatkan seratus ribu unit celengan atau kotak amal yang disebar di seluruh masjid dan tempat ibadah lainnya, untuk membantu kaum duafa.

Celengan itu akan dikelola langsung Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di wilayah tersebut, kata Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, Kamis (26/2).

Pada saat penyebaran pertama celengan itu, Pemda kota Lubuklinggau juga memberikan secara simbolis seribu bingkisan pada kaum duafa setempat. "Saya bersama Wakil Wali Kota Sulaiman Kohar akan memberikan yang terbaik bagi warga kurang mampu dan juga merenovasi ratusan unit rumah tak layak huni hingga tiga tahun ke depan," katanya.

Pemberian bantuan bagi kaum duafa tersebut secara simbolis pada acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ahad (22/2) malam yang dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama H Saif Aqil Siraj.

 

Pada saat bersamaan juga diberikan bantuan kepada delapan panti asuhan masing-masing sebesar Rp6 juta, dengan harapan bisa dimanfaatkan untuk meringankan kebutuhan panti tersebut.

Sementara, program sosial yang belum terwujud yaitu akan merehab 180 unit masjid, dan hingga saat ini baru 115 unit masjid termasuk Masjid Agung Assalam yang sudah direhab menghabiskan anggaran sekitar Rp30 miliar. Mudah-mudahan program rehab masjid itu akan selesai sebelum masa jabatanya tiga tahun kedepan, di samping akan menyelesaikan pembangunan sarana olahraga dan obyek wisata, ujarnya.

Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Lubuklinggau H Jamaludin mengatakan akan mengelola 100 ribu celengan program wali kota tersebut, di samping menyalurkan bantuan bagi kaum duafa.

Sejak dua tahun kepemimpinan wali kota sudah banyak bukti pembangunan yang dilakukan dan dirasakan langsung masyarakat, antara lain pembangunan infrastruktur olahraga, kepemudaan, kesehatan, keagamaan dan sosial.

Dengan pembangunan itu masyrakat harus berupaya menciptakan tatanan kehidupan harmonis dan akrab yang setiap saat saling membantu.

Contohnya, masyarakat Kota Lubuklinggau memiliki pemimpin yang arif dan bijaksanaan serta memiliki cita-cita harus didukung seluruh masyarakat demi kemajuan daerah lebih baik. "Kita harus kendalikan hawa nafsu sejak lahir sampai akhir hayat agar tetap Insaniah." ujarnya.

Menurut dia, Islam itu bukan hanya membawa doktrin teologi rukun iman dan ibadah ritual saja, tapi adalah agama ilmu pengetahuan, akhlak dan moral, kemanusiaan dan peradaban, jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement