Sabtu 25 Jan 2014 05:24 WIB

Rombongan Relawan Alami Kecelakaan, Seorang Meninggal

Rep: eko widianto/ Red: Damanhuri Zuhri
Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Rombongan dari Lazis Mafaza Peduli Ummat Purwokerto yang hendak memberi bantuan mengalami kecelakaan di Larangan Kabupaten Brebes, Kamis (24/1) malam.

Mobil Carry berpenumpang lima orang yang membawa bantuan kemanusiaan, mengalami selip dan mencebur ke dalam sungai yang ada di samping jalan. Akibat kecelakaan itu, seorang meninggal dan seorang lagi mengalami luka berat.

''Mereka berangkat dari kantor Lazis di komplek Masjid Fatimatuzzahra, Grendeng, Purwokerto sekitar pukul 20.30. Sedangkan kejadiannya sekitar pukul 23.30,'' jelas Ketua Lazis Mafaza, Hidayat, Jumat (25/1).

Dia menyebutkan, korban yang meninggal adalah Shinta Ardjahrie (23), manajer Program Mafazza yang juga mahasiswi semester akhir Fakultas Sastra Inggris Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Sedangkan korban luka, Mugi (18), saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Harapan Anda Kota Tegal, karena paru-parunya terisi air. ''Tiga penumpang lainnya, alhamdulillah hanya luka ringan dan hanya berobat jalan,'' katanya.

Menurut Hidayat, rombongan yang dipimpin Shinta, warga Panggung Kota Tegal, rencananya akan menuju Subang, Jawa Barat, untuk membantu korban banjir di wilayah itu.

Untuk itu, mereka juga membawa barang bantuan berupa 20 karton mie instan, uang tunai senilai Rp 5 juta, obat-obatan dan dua tangki alat semprot.

''Mereka rencananya akan berada di Subang selama sepekan, untuk membantu korban banjir,'' katanya. Sedangkan alat semprot dibawa, untuk menyemprot desinfekstan ke masjid-masjid atau mushalla bila banjir sudah surut.

Namun saat mencapai Desa Larangan Kabupaten Brebes, mobil mengalami selip hingga kemudian masuk ke dalam sungai di samping jalan yang sedang meluap. Menurut Hidayat, warga setempat yang mengetahui kejadian tersebut, sempat memberi pertolongan.

''Namun mungkin karena posisi Mbak Shinta terjepit, sehingga pertolongan yang dilakukan agak sulit. Saat tubuhnya berhasil di angkat ke permukaan, korban sudah meninggal,'' jelasnya.

Jenazah Shinta, menurut Hidayat, sudah diserahkan pada keluarganya dan dimakamkan di kampung halamannya di Kelurahan Panggung Kota Tegal. ''Almarhumah dimakamkan Jumat siang,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement