Sabtu 02 Mar 2013 12:31 WIB

Lazisnu-Himpaudi Gelar Trauma Healing Anak-anak Korban Banjir

Simulasi bencana bagi anak-anak korban bencana banjir.
Foto: dok.Lazisnu
Simulasi bencana bagi anak-anak korban bencana banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) bekerjasama dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Cengkareng, Jakarta Barat, menggelar simulasi bencana dan trauma healing pasca bencana bagi anak-anak korban bencana banjir.

Kegiatan yang mendapat dukungan dari Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat ini dilaksanakan di Gedung Olahraga Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat Sabtu (23/2).

Acara yang merupakan bagian dari program NuCare ini dihadiri Direktur Eksekutif LAZISNU Amir Ma’ruf, jajaran pengurus HIMPAUDI, Dinas Pemadam Kebakaran, IPPNU setempat, dan 45 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di Cengkareng, Jakarta Barat dengan total peserta 600 anak.

Program NuCare adalah aksi tanggap bencana dan bantuan kemanusiaan yang bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan secara cepat dan tepat.

''Melalui program ini Lazisnu berharap agar mereka yang tertimpa musibah bisa segera ditangani dan mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya,'' jelas Direktur Eksekutif LAZISNU Amir Ma’ruf.

Dipilihnya HIMPAUDI Cengkareng sebagai mitra program NuCare, jelas Ma'ruf, karena di wilayah ini yang menjadi korban kebanyakan anak-anak. ''Bahkan dari 103 PAUD yang ada, 45 di antaranya terendam banjir Januari lalu,'' ujarnya

 

Ma'ruf berharap, melalui acara simulasi bencana dan trauma healing untuk anak-anak PAUD korban banjir, anak-anak bisa lebih memahami bahaya banjir dan dampaknya serta bagaimana cara bersinergi dengan lingkungannya.

Untuk trauma healing, ia berharap anak-anak bisa melupakan musibah banjir yang mereka alami dengan berbagai kegiatan menarik yang diadakan seperti lomba mewarnai, lomba menggambar dan baca puisi bertema banjir serta pentas seni dan tari,” ujarnya.

Ketua Panitia, Hj. Etty Herawati menambahkan program ini juga untuk membantu kampanye pemerintah dalam penanggulangan bencana dan mengatasi trauma anak selepas bencana. “PAUD yang ada di Cengkareng ini termasuk yang paling parah mengalami musibah banjir,'' jelas Etty.

Ia menyebutkan, 45 PAUD terendam banjir,35 di antaranya ketinggian banjir merendam seluruh bangunan PAUD. Otomatis banyak alat tulis dan peraga edukatif yang rusak dan tidak bisa digunakan lagi. ''Kami senang sekali bisa bersinergi bersama lembaga sosial semacam Lazisnu,” jelas Etty.

Pada kesempatan tersebut,Lazisnu menyerahkan bantuan bingkisan dan Alat Peraga Edukatif untuk 35 PAUD yang mengalami kerusakan paling parah.

n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement