Selasa 29 May 2012 22:44 WIB

Wakaf Masjid di Pesantren Modern Sahid Bogor

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Chairul Akhmad
Gerbang Pondo Pesantren Modern Sahid Bogor.
Foto: panoramio.com
Gerbang Pondo Pesantren Modern Sahid Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Ahad (27/5) lalu, merupakan hari yang sangat menggembirakan bagi seluruh keluarga besar Usaha Sejahtera Terpadu Padepokan Sahid Wisata Gunung Menyan dan Pondok Pesantren Modern Sahid Gunung Menyan, Cibungbulan, Bogor, Jawa Barat.

Hari itu, dimulai pembangunan Masjid Raya SJ Al-Munawarah yang bertujuan sebagai tempat dakwah Islam sekaligus sebagai fasilitas pusat bisnis di kawasan Pondok Pesantren Modern.

Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Sahid Modern, KH Ahmad Sadjid Zein, saat ini jumlah santri Pesantren Modern Sahid mencapai 1.000 santri. Pendiri dan pembina Pondok Pesantren Modern Sahid  adalah H Sukamdani Sahid Gitosardjono dan Ibu Hj Juliah Sukamdani.

Sukamdani merupakan seorang pengusaha nasional yang berdedikasi terhadap bangsa dan negara dan juga peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Pondok Pesantren Modern Sahid adalah salah satu rintisan Sukamdani yang didirikan 12 tahun lalu. Dan setiap tahun, santri yang belajar di pesantren ini terus bertambah. Mereka berasal dari berbagai pelosok daerah seluruh Indonesia.

Dengan bertambahnya santri di pondok pesantren dan semakin banyaknya warga yang bertempat tinggal di Usaha Sejahtera Terpadu Padepokan Sahid Wisata Gunung Menyan, perlu adanya peningkatan fasilitas ibadah yang mampu menampung sekitar 5.000 jamaah, baik dari dalam pondok pesantren maupun para masyarakat di sekitar pondok pesantren.

''Saat ini telah dibangun fondasi masjid senilai Rp 3 miliar,'' jelas KH Showam Masjhuri, Ketua Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah (YWSHK) selaku pengelola (Nadzir) Kawasan Bumi Berkah Sahid Husnul Khotimah.

 

YWSK yang berdiri sejak 2006 dan menjadi fasilitator dalam pembangunan masjid, mengimbau masyarakat luas untuk turut serta membangun masjid seluas 60.067 meter persegi melalui wakaf tunai ataupun wakaf benda. Adapun tanah yang sudah diwakafkan seluas 10 hektar.

Sebagai pewakaf pertama, Sukamdani mengajak seluruh umat Islam agar berkenan menjadi pewakaf berikutnya melalui Yayasan Wakaf Husnul Khotimah. Dengan demikian, diharapkan tempat ini benar-benar menjadi “investasi akhirat” bagi siapa saja yang ingin berinvestasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement