Selasa 26 Nov 2013 15:54 WIB

Tren Pelajar Berumrah Meningkat

Rep: mohammad akbar/ Red: Damanhuri Zuhri
Jamaah umrah (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jamaah umrah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,

Animo masyarakat untuk pergi berumrah meningkat signifikan.

Ritual melaksanakan ibadah umrah rupanya tak hanya menjadi idaman para orang tua. Memasuki penyelenggaraan awal musim umrah tahun ini, tren pergi ke Tanah Suci itu rupanya telah mengalami sedikit pergeseran segmentasi peminat.

Seiring masa liburan sekolah yang jatuh pada Desember, tren umrah tersebut ternyata juga merambah ke kalangan pelajar.

Sejumlah pengelola travel umrah melirik potensi tersebut. Beragam penawaran dan kerja sama dikemas untuk bisa memboyong para pelajar beribadah ke Tanah Suci.

“Sekarang ini (pelajar berumrah) sudah menjadi tren. Mereka sekarang tidak sekadar bicara tur ke Singapura atau ke Hong Kong, tapi juga berangkat umrah,'' jelas ketua umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) Baluki Ahmad kepada Republika akhir pekan lalu,

Baluki menjelaskan, kesadaran pelajar untuk berumrah tak lepas dari pendidikan di sekolah maupun di dalam keluarga. Penyebaran informasi yang semakin memikat perihal beribadah ke Tanah Suci, kata dia, menjadi salah satu alasan terjadinya peningkatan pelajar yang berumrah.

“Untuk Desember ini, memang terjadi peningkatan untuk jumlah peminat yang pergi umrah. Beberapa perusahaan travel cukup banyak kebanjiran peminat dari kalangan pelajar,” ucap Baluki.

Managing Director Ramada Sari Travel Muhammad Wahyu membenarkan adanya peningkatan peminat umrah dari kalangan pelajar.

Untuk pemberangkatan umrah pada Desember, ia mencatat pihaknya bakal menerbangkan 500 jamaah lebih ke Tanah Suci. “Dari jumlah tersebut, ada sekitar 60 persen berasal dari kalangan pelajar,” katanya.

Ketertarikan pelajar untuk menunaikan ibadah umrah, Wahyu menilai, karena awal musim umrah tahun ini bertepatan dengan jadwal liburan sekolah.

Pihaknya mengaku kebanjiran peminat dari sekolah-sekolah yang ada di wilayah Jakarta dan Bandung. “Ada juga yang berangkat secara bersamaan dalam program sekolah. Ini tentunya hal yang sangat menarik,” ujarnya.

 

Untuk kelompok pelajar yang berminat umrah, Wahyu mengatakan, Ramada Sari Travel telah menjadwalkannya untuk penerbangan pada 21 Desember.

Jadwal tersebut sekaligus menjadi awal pemberangkatan jamaah umrah dari Ramada Sari Travel. “Kami sebenarnya juga memiliki banyak program untuk menyambut awal musim umrah tahun ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan, tahun lalu, awal musim umrah ini dimulai pada September. Sedangkan, pada masa Desember tahun lalu, umrah tidak ada. “Ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya peningkatan jamaah umrah.”

Wahyu menilai, secara umum animo masyarakat Indonesia berangkat umrah mengalami peningkatan yang signifikan. Ini terjadi karena pada awal musim umrah tahun ini berdekatan dengan awal tahun Hijriyah serta mendekati pengujung tahun Masehi.

“Jadi, banyak di antara jamaah dari Indonesia ini yang ingin merasakan beribadah umrah pada awal Hijriyah di Madinah maupun di Makkah,” katanya.

Sementara itu, Baluki menilai, peningkatan pada awal musim umrah tahun ini tak lepas dari sulitnya umat Muslim untuk beribadah haji. Di sisi lain, adanya kesadaran spiritual yang kian membaik serta kondisi ekonomi yang bertambah mapan.

“Inilah yang kemudian membuat animo orang untuk umrah begitu besar. Kerinduan mereka untuk melihat Ka’bah dan beribadah di Tanah Suci begitu tinggi, tetapi fasilitas yang paling mudah untuk mewujudkan itu hanya lewat umrah. Untuk haji, antreannya sudah begitu panjang,” kata Baluki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement