Sabtu 10 Aug 2013 15:11 WIB

Kloter Pertama Calhaj Banten Berangkat 12 September

Calon jamaah haji Indonesia siap berangkat ke Tanah Suci (ilustrasi).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Calon jamaah haji Indonesia siap berangkat ke Tanah Suci (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Calon jamaah haji asal Provinsi Banten (kelompok pertama) kloter pertama akan berangkat pada 12 September mendatang.

"Ada empat kloter yang akan berangkat pertama, dari 15 kloter calhaj asal Banten," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Banten Iding Mujtahidin di Serang, Sabtu.

Ia mengatakan jumlah calon haji asal Provinsi Banten yang akan berangkat tahun ini sebanyak 6.834 orang, setelah ada pemotongan kuota 20 persen dari jumlah kuota 2013 sebanyak 8.541 orang.

"Calon haji asal Banten terbagi dalam 15 kloter yang dibagi dalam tiga gelombang. Pertama kali diberangkatkan 12 September, dan terakhir pada awal Oktober 2013," kata Iding Mujtahidin.

 

Ia mengatakan kloter pertama yakni kloter empat pada 12 September 2013 sudah harus berada di Asrama Haji Pondok Gede untuk bersiap-siap diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah.

''Sedangkan pemberangkatan terakhir yakni kloter 35 awal Oktober," kata Iding Mujtahidin didampingi Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji Huzaemi Abidin.

Ia mengatakan, semua proses administrasi dan persyaratan haji hampir selesai semua, karena masih ada 348 orang yang masih belum menyerahkan paspor ke Kanwil Kemenag Banten. Oleh karena itu, pihaknya meminta para calon haji untuk menyiapkan mental dan fisik sambil menunggu keberangkatan.

Iding mengatakan, sebanyak 348 calon haji belum meneyerahkan paspor ke Kantor Kemenag, paling banyak calon haji yang belum meneyerahkan yakni dari Kabuoaten Tangerang dan juga sebagian dari kabupaten Serang. "Minggu depan harus selesai karena untuk pengurusan visa," katanya.

Menurut dia, dari jumlah 6.834 calon haji yang akan diberangkatkan tersebutan sebanyak sembilan orang diantaranya gagal berangkat karena sakit dan juga meninggal dunia.

"Kemungkinan yang gagal berangkat itu masih akan bertambah, namun kami belum menerima laporan resmi dari kabupaten/kota," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement