Ahad 04 Nov 2012 15:15 WIB

Kursi Kosong Pesawat Bisa Diisi Jamaah Kloter Lain

Rep: Harun Husein/ Red: Dewi Mardiani
Rombongan calon jamaah haji berjalan menuju pesawat Garuda untuk terbang ke Tanah Suci di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Rombongan calon jamaah haji berjalan menuju pesawat Garuda untuk terbang ke Tanah Suci di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pihak Garuda Indonesia menyatakan siap memadatkan jamaah haji yang pulang ke Tanah Air, sehingga tidak ada pesawat yang terbang dengan beberapa kursi dalam keadaan kosong.

Caranya, Garuda bakal mengisi kursi-kursi kosong tersebut dengan jamaah haji dari kloter lain. Tapi, semua itu bergantung sharing data jamaah haji dari Kementerian Agama, dan kemauan penumpang.

Adanya sebagian kursi kosong tersebut, karena ada sebagian jamaah haji Indonesia yang tidak bisa pulang ke Indonesia, antara lain karena sakit dan masih harus dirawat di rumah sakit di Arab Saudi, atau karena meninggal dunia.

Hingga Sabtu (3/11), jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia mencapai 256 orang. Kondisi ini berimplikasi pada kosongnya beberapa kursi pesawat saat pulang.

“Tadi (Sabtu siang–Red), ada flight dengan 10 seat kosong. Ini sayang sekali. Padahal seat kosong bisa diisi oleh jamaah haji lainnya. Kalau saja pihak Kementerian Agama bisa sharing dan koordinasi data dengan Garuda, pengisian seat kosong itu bisa kita atur,” kata Koordinator Baggage Handling Garuda Indonesia, Yudi Dewanto, di Posko Garuda, Hotel Elaf, Jeddah, kemarin.

Pengisian seat kosong itu, kata Yudi, merupakan salah satu bentuk kemudahan dari Garuda. Sebab, banyak juga jamaah yang ingin segera pulang ke Tanah Air, karena prosesi ibadah haji memang telah selesai. Sehingga, kata dia, jamaah haji yang seharusnya pulang dengan kloter lima, misalnya, bisa ikut dengan penerbangan kloter tiga atau empat, jika ada kursi kosong di pesawat.

“Tapi, tentu akan berjalan lancar jamaah juga bersedia dialihkan ke penerbangan lain, dan Kementerian Agama cepat memberitahukan datanya kepada kita di Madinatul Hujjaj. Sebab, terus terang, sekarang ini kami masih sering memproses dokumen jamaah untuk dipulangkan ke Tanah Air, ternyata yang belakangan kami tahu yang bersangkutan sudah meninggal dunia,” kata Yudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement