Rabu 24 Oct 2012 07:43 WIB

Bus Penjemput Terlambat, Muasasah Siapkan Makanan Kecil

katering haji
katering haji

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Perusahaan katering dari Muasasah berjanji akan menyajikan makanan kecil dan air panas jika bus yang mengangkut jamaah ke Muzdalifah terlambat berangkat.

Menteri Agama RI Suryadharma Ali ketika meninjau kesiapan perusahaan katering di Padang Arafah, Selasa sore, mendapat solusi pangan jamaah jika bus yang mengangkut terlambat.

Suryadharma dalam peninjauan itu didampingi Sekjen Kemenag RI Bahrul Hayat, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI Anggito Abimanyu, Naib Amrulhajj KH Hasyim Muzadi, sejumlah pejabat Kemenag lainnya, Ketua Muasasah Saudi untuk wilayah Asia Tenggara Zuhair Abdul Hamid Sedayu dan pemilik perusahaan katering.

Pada kesempatan itu Surydharma melihat kualitas pemondokan jamaah Indonesia, baik bagi haji reguler maupun bagi jamaah khusus (dahulu ONH Plus) dan dapur serta tenda bahan pangan.

Di dapur katering Suryadharma memeriksa peralatan yang digunakan, seperti sendok penggorengan raksasa, sendok kayu pengaduk nasi sebesar dayung sampan dan panci besar untuk memasak.

Pada kesempatan itu pengusaha katering Saudi berharap petugas haji Indonesia selalu mengingatkan jamaah agar segera memakan nasi kotak yang dibagikan dan jangan menyimpannya untuk dimakan kemudian.

Nasi kotak yang akan dibagikan kepada jamaah akan tahan 2-2,5 jam dan setelah itu dikhawatirkan akan basi.

Dia meminta jika jamaah Indonesia butuh makan lagi maka dia akan menyiapkan makanan lebih.

Ketika Menteri meminta agar disiapkan meja prasmanan tambahan jika terjadi antrian panjang, pengusaha katering mengatakan hal itu memungkinkan jika ada ruang yang cukup untuk meja dan peralatan lainnya.

Pada kesempatan itu Zuhair menjelaskan bahwa dua hari sebelumnya hujan dan angin merubuhkan sejumlah tenda sehingga mereka harus mendirikan ulang dan mengganti karpet yang basah.

"Hujan kadang merepotkan, tetapi sesungguhnya hujan memberi berkah bagi jamaah karena udara jelang wukuf jadi lebih sejuk," kata Zuhair.

Dia juga memperkirakan akan masih turun hujan pada saat wukuf nanti. Hujan di Makkah dan Saudi pada umumnya adalah peristiwa langka. Biasanya hujan terjadi hanya setahun sekali menjelang masuk musim dingin dari musim panas.

Pada Sabtu sore (21/10) terjadi hujan di sekitar Makkah dengan didahului hembusan angin kencang yang menerbangkan debu-debu. Meski tidak lama, tetapi hujan berlangsung cukup lebat dan cukup membasahi jalanan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement