Kamis 04 Oct 2012 20:17 WIB

Kemenkes Saudi Cetak Brosur Kesehatan Dalam Lima Bahasa

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dewi Mardiani
Jamaah haji sakit dirawat di BPHI
Foto: Siwi/Republika
Jamaah haji sakit dirawat di BPHI

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -– Kementerian Kesehatan Saudi telah mencetak lebih dari satu juta brosur dalam lima bahasa. Brosur itu berisi tentang pedoman panduan kesehatan bagi calon jamaah haji. Di dalam brosur tersebut ditulis berupa imbauan dan cara-cara untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit dalam Bahasa Arab, Inggris, Prancis, Urdu, dan Bahasa Indonesia. 

Brosur tersebut akan memberikan informasi mengenai petunjuk kesehatan yang harus dipatuhi selama calhaj berada di Makkah dan Madinah. Selain itu, di dalam brosur tersebut juga akan dilengkapi dengan gambar mengenai petunjuk-petunjuk yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh calhaj selama berada di Tanah Suci. Kementerian Kesehatan Saudi juga akan tetap memantau setiap kejadian yang menunjukkan gejala coronavirus pada setiap calhaj.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Saudi, Khalid Al-Mirghalani, mengatakan calhaj harus lebih ekstra berhati-hati ketika berada di tempat ramai dan padat dengan orang. “Jangan lupa untuk selalu menggunakan masker dan menggantinya sesering mungkin, dan juga perhatikan kebersihan pada diri sendiri dan selalu mencuci tangan dengan air bersih,” ujarnya, Kamis (4/10), dikutip Arabnews.

Dia juga menambahkan bahwa hendaknya menutup mulut dan hidung ketika bersin, sebab hal ini dapat menghambat menularnya penyakit. Untuk mencegah infeksi, calhaj sebaiknya mencuci tangan dengan air dan sabun atau dengan disinfektan, terutama setelah batuk dan bersin. Mereka juga disarankan untuk menggunakan tisu untuk menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk.

Selain itu, menggunakan masker yang terbuat dari kain selama melaksanakan ibadah haji dapat membantu mencegah penyebaran infeksi pernapasan, seperti batuk, pilek, radang tenggorokan, dan pneumonia. Menutup muka dengan handuk saat tidur di ruangan yang ramai dan padat juga dapat mencegah terjadinya infeksi saluran pernapasan.

Sementara itu, untuk mencegah adanya keracunan makanan, calhaj diminta untuk tidak menyimpan makanan selama lebih dari dua jam. Calhaj juga diimbau untuk mencuci buah-buahan dan sayuran sebelum dikonsumsi. Sebaiknya buah, sayuran, dan daging jangan dicuci secara bersamaan.

Kebersihan bukan hanya sebatas pada kebersihan diri saja namun juga pada makanan, barang-barang, dan kendaraan. Hal ini cukup penting sebab untuk menghindari munculnya penyakit seperti muntaber, keracunan makanan, disentri, tipus, dan kolera.

Al-Mighrani mengatakan, pemerintah Saudi selalu memantau perkembangan penyakit menular yang ada di seluruh penjuru dunia dengan seksama. Dia menjelaskan bahwa persyaratan pemeriksaan kesehatan dan vaksin dalam pembuatan visa, merupakan salah satu rekomendasi dari WHO untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement