Kamis 04 Oct 2012 20:06 WIB

Menteri Saudi Minta Pelayanan Calhaj Ditingkatkan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dewi Mardiani
Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat  sedang berbincang dengan pimpinan RS Zahir, Makkah. Kantor Misi Haji Indonesia telah bekerja sama dengan enam RS di kota Makkah.
Foto: Heri Ruslan/Republika
Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat sedang berbincang dengan pimpinan RS Zahir, Makkah. Kantor Misi Haji Indonesia telah bekerja sama dengan enam RS di kota Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH –- Menteri Haji Saudi, Bandar Hajjar, memerintahkan kepada unit pelayanan haji untuk menyambut kedatangan calon jamaah haji dari seluruh penjuru dunia dengan baik, sesuai dengan kaidah dalam ajaran Islam. Hajjar mengatakan, pihaknya harus menunjukkan bahwa Saudi memiliki budaya yang cukup baik dan sudah seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu-tamu Allah tersebut.

“Kami telah mengecek gedung-gedung yang akan digunakan sebagai tempat menginap para calhaj, sejak mereka belum tiba bahkan sampai mereka telah tiba di Tanah Suci, ini untuk memastikan bahwa semua kebutuhan yang mereka perlukan diterima dengan baik,” ujar Hajjar, Kamis (4/10), seperti dilansir Arabnews.

Selain itu, Hajjar juga meminta untuk mendistribusikan air zamzam di setiap tempat pemondokan calhaj yang berada di Makkah. Sedangkan organisasi Tawafa, yakni organisasi yang mengurusi calhaj, harus memperhatikan jadwal pergerakan calhaj yang menuju Jamarat untuk melempar jumrah. Hal ini untuk menghindari adanya kemacetan dan desak-desakan antarjamaah.

Hajjar mengatakan bahwa Organisasi Tawafa juga harus meningkatkan pelayanan bagi calhaj dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang telah diberikan oleh pemerintah Saudi. “Petugas di lapangan yang berurusan langsung dengan calhaj harus memningkatkan pelayanan dengan memberikan yang terbaik agar calhaj merasa nyaman dan dapat beribadah dengan baik,” kata Hajjar.

Sementara itu, secara terpisah, Ketua Asosiasi Diabetes dan Endokrin, Skeikh Abdulaziz Al-Turki, mengimbau kepada calhaj dengan penyakit diabetes untuk berkonsultasi sebelum berangkat ke Tanah Suci. Dia mengestimasikan bahwa tahun ini ada lebih dari 300 ribu penderita diabetes yang ikut melaksanakan ibadah haji

Al-Turki mengatakan, prosentase calhaj dengan diabetes meningkat kira-kira sepuluh persen dari jumlah keseluruhan calhaj yang ada di Tanah Suci dan ini cukup membahayakan. “Kami sudah memberi kabar ini ke Kementerian Luar Negeri dan Federasi Diabetes Internasional, begitu juga kedutaan di seluruh negara untuk menyediakan pedoman kesehatan bagi calhaj, hal ini untuk memastikan mereka dalam keadaan sehat dan aman,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement