Jumat 09 Dec 2011 19:55 WIB

Jamaah Haji Kloter Terakhir Siap Pulang

Rep: Esthi Maharani/ Red: Chairul Akhmad
Jamaah haji Indonesia
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jamaah haji Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kloter terakhir jamaah haji siap dipulangkan. Kepala Daerah Kerja Madinah, Ahmad Jauhari, mengatakan kloter terakhir akan diberangkatkan pada Ahad (11/12) dinihari dari Madinah.

“Itu kloter dari Jawa Barat dengan penerbangan Jakarta-Saudi 84,” katanya saat dihubungi, Jumat (9/11).

Diperkirakan, jamaah terakhir dari Madinah itu akan sampai di Tanah Air pada pukul 09.00 WIB, Senin (12/12). Tetapi, ia belum bisa memastikan apakah jumlah jamaah yang tersisa akan ditebangkan seluruhnya.

Sebab, hingga saat ini masih ada jamaah haji yang masih harus tinggal di Madinah karena sakit. “Masih ada 11 jamaah yang dirawat di RS Arab Saudi di Madinah,” kata Jauhari.

Dari 11 orang itu, kebanyakan adalah laki-laki sebanyak tujuh orang dan empat orang perempuan. Menurut Jauhari, untuk menerbangkan jamaah harus melihat kondisi mereka. Hal itu diperkuat dengan keterangan dokter yang menyatakan para jamaah yang sakit sudah layak terbang.

“Kalau tidak ada surat ketarangn itu, pihak penerbangan tidak mau menerima. Sehingga kami belum bisa memastikan akan ada berapa orang yang tinggal di Madinah karena sakit,” katanya.

Sementara itu, Kepala Daerah Kerja Jeddah, Ahmad Abdullah, mengatakan di wilayah kerjanya ada tiga kloter lagi yang tersisa. Yakni BDG 17, UPG 45, dan UPG 46. Kloter terakhir akan diberangkatkan pada Sabtu (10/12), pukul 12.00 waktu setempat.

Masing-masing kloter terdiri dari sekitar 360 jamaah haji. Tetapi, Abdullah menegaskan untuk kloter paling akhir, belum tentu akan sesuai dengan jumlah tersebut. Karena masih ada jamaah yang dirawat di rumah sakit setempat.

Ia pun memastikan, untuk jamaah yang sakit, petugas kesehatan dan dokter akan tetap disiagakan hingga masa tugas mereka berakhir yakni 21 Desember. Tetapi, jika dalam jangka waktu tersebut jamaah belum juga sembuh dan petugas harus kembali ke Tanah Air, maka pemerintah menyerahkan kepada konsul jenderal untuk memantau kesehatan para jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement