Jumat 28 Oct 2011 13:43 WIB

Jamaah Haji Akhirnya Jalan Kaki ke Masjidil Haram

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Meksi sempat mendapat fasilitas angkutan umum, para calon jamaah haji mulai sekarang tampaknya mau tidak mau harus berjalan kaki ketika ingin ke Masjidil Haram. Kondisi sekitar masjid yang sudah sangat sesak, memaksa mereka tidak bisa lagi naik kendaraan umum yang langsung turun di dekat kawasan itu.

‘’Kini semenjak dari jembatan layang Jumaizah jalanan sudah ditutup. Begitu juga bila jamaah datang dari arah Misalah. Semenjak jalan layang jalanan ke arah Masjidil Haram sudah ditutup juga. Polisi meminta jamaah turun dari kendaraan. Mereka musti jalan ke Masjidil Haram,’’ kata Muzamlil, petugas pelayanan jamaah haji tersesat, di Makkah, Jumat (28/10).

Suasana Masjidil haram pun kini sudah sangat sesak. Keadaan ini hanya sedikit longgar ketika shalat Dhuhur saja. Saat itu memang tak sedikit sekali jamaah yang berani shalat berpanas-panas di pelataran. Tapi di dalam masjid, sudah sangat sedikit tempat yang bisa dipakai untuk shalat. Jamaah mau tidak mau harus berbagai tempat dengan sedikit berdesakan.

Manager Bus Saptco di Makkah, Abdul Khatib, mengatakan dalam beberapa hari ke depan lalu lintas di Makkah, terutama di sekitar Masjidil Haram akan macet total. Berbagai angkutan tidak bisa lagi masuk ke wilayah itu. Dan kini tanda-tandanya sudah jelas terlihat.

‘’Dalam radiuas dua kilometer mendekati puncak haji, area Masjidil Haram, akan kosong dari mobil angkutan jamaah. Para polisi akan menutupnya. Misalnya yang datang dari arah  Misfalah kendaraanya hanya akan sampai di jalan layang. Begitu pula yang datang dari Jumaizah, kendaraan mereka akan diputar di dekat kuburan Ma’la,’’ katanya.

Kepadatan Makkah, kata Khatib, akan semakin bertambah karena mulai Jumat ini hingga beberapa pekan ke depan anak-anak sekolah libur. Sedangkan untuk angkutan umum di Makkah sudah ada seruan resmi dari pemerintah Saudi Arabia bahwa mulai 1 Oktober hingga 10 Oktober tidak ada lagi angkutan umum yang bisa langsung menuju Masjidil Haram.

‘’Saat itu semua angkutan sudah dikonsentrasikan untuk acara puncak haji di Arafah, Mina, dan Mudzadalifah. Mulai saat itu yang pergi ke Masjidil Haram harus berjalan kaki,’’ tegasnya.

Mengantisipasi semakin banyaknya jamaah haji yang harus berjalan kaki ke Masjidil Haram, Menteri Agama Surydharma Ali, menegaskan mau tidak mau jamaah haji Indonesia memang berjalan kaki bila ingin beribadah di Masjidil Haram. Ini terjadi karena memang kondisi Makkah yang sudah dipadati jamaah haji hingga jutaan orang.

‘’Kami sekarang menghimbau agar jamaah haji mulai mempersiapkan fisiknya dengan baik. Lihat kondisi kemampuan dirinya. Jangan menforsir tenaga dengan memaksakan diri selalu pergi ke Masjidil Haram setiap waktu shalat tiba. Ingat, ibadah wajib haji yakni wukuf di Arafah belum dilakukan. Jangan jangan sampai jamaah bisa mengerjakan hal sunat, tapi wajib hajinya malah tidak dilakukan,’’ kata Suryadharma Ali.

Semenjak semalam suasana Makkah memang sudah berubah total. Di setiap sudut terlihat kerumunan jamaah. Di setipa tempat juga mulai berdiri kios-kios kelontong dan makanan dadakan. Gedung-gedung bertingkat yang dahulu kosong kini padat dipenuhi jamaah. Kota Makkah menjadi hiruk–pikuk dan sesak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement