REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Pada 11 Oktober mendatang, rombongan pertama jamaah haji Indonesia akan tiba di Makkah. Paling tidak 5.000 jamaah yang kini berada di Madinah siap bergeser ke Makkah karenan sudah melaksanakan shalat arbain.
“Kami perperkirakan 14 kloter akan segera masuk ke Makkah. Untuk itu, kami dari pengamanan telah mempersiapkan kiat-kiat untuk melakukan antisipasi terjadinya tinfak kejahatan terhadap jemaah,” kata Kabid Pengamanan PPIH Arab Saudi Kolonel CAJ Bambang Siswoyo didampingi Letnan Kolonel CAJ Bastomi dalam jumpa pers di Makkah, Ahad (9/10).
Bambang menjelaskan, di Makkah nantinya ada 70 maktab sehingga didirkan 11 sektor yang akan membantu jemaah selama melakukan ibadah ke Masjidil Haram. Kemudian, untuk satu sektor khusus berada di wilyah sekitar masjid tersebut.
‘’Keberadaan sektor khusus tersebut untuk memantau pelaksanaan ibadah para jemaah sekaligus mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan terhadap jemaah. Memang, petugas yang diturunkan jumlahnya 25 orang sehingga tidak sebanding dengan jumlah jemaah haji. Meski demikian, saya yakin pengamanan jamaah akan berjalan dengan baik,’’ katanya.
Untuk mengamankan jamaah ketika beribadah di sekitar Masjidil Haram, pihak pengamanan jamaah berharap agar jamaah mewaspadai tiga titik rawan terjadinya tindak kejahatan. Dari tiga titik itu adalah lokasi yang berada di dekat tempat wudlu yang letaknya di pelataran masjid yang tak jauh dari Hotel Darut Tauhid.’
’Dua lokasi rawan kejahatan lainnya adalah di bekas pasar, seng dan di dekat Babussalam. Nah, di tiga titik itu kami tempatkan petugas untuk mengawasi jamaah. Insya Allah dapat memantau jemaah haji kita,” kata Bambang.
Bambang juga mengimbau agar jemaah tetap bersikap istiqomah. Ini karena kedatangannya ke tanah suci adalah untuk beribadah. ‘’Untuk itu, kalau ke masjid jangan membawa uang berlebihan, tetapi secukupnya sesuai keperluan.’’