Kamis 18 Nov 2010 23:48 WIB

Konsorsium Penyelenggara Haji Minta Masukan Pers Internasional

Ikhwanul Kiram (kedua dari kiri) menjadi salah satu pembicara wakil dari MCH Indonesia
Foto: Kemenag
Ikhwanul Kiram (kedua dari kiri) menjadi salah satu pembicara wakil dari MCH Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MINA--Untuk pertama kali terjadi dalam penyelenggaraan haji di Arab Saudi, Muasassah Asia Tenggara ketika menjamu ketua-ketua misi haji dari negara-negara kawasan Asia Tenggara, menyelenggarakan pula sebuah dialog bekerjasama dengan harian Okaz, bertema "Penyelenggaraan Haji Menurut Pandangan Pers Internasional," berlangsung di Mina, Kamis (16/11) malam.

Dalam pertemuan tersebut, tim Media Center Haji Indonesia diwakili oleh Pengarah Ikhwanul Kiram dan Radjab Ritonga, koordinator MCH Toto Sugiarto dan tim MCH Saptono dan Muhammad Takbir. Pertemuan ini dihadiri pula, oleh delegasi dari Malaysia, Singapura, Thailand, Philipina, dan Brunei Darussalam.

Hampir semua delegasi menyampaikan penghargaan kepada Khadimul Haramain Raja Abdullah bin Abdul Aziz, yang telah banyak melakukan pembangunan terhadap pusat-pusat kegiatan ibadah umat Islam, baik di Mekkah maupun di Madinah, sehingga memberi kemudahan kepada jemaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Dialog yang berlangsung dalam bahasa Arab dan Inggris ini, dipandu seorang wartawan senior harian Okaz, mempersilahkan pengarah MCH Ikhwanul Kiram untuk menyampaikan saran dan pandangannya untuk perbaikan penyelenggaraan haji ke depan.

Ikhwanul Kiram menyampaikan saran, untuk mengatasi kemacetan di kota Makkah, setiap musim haji, perlu adanya sarana transportasi masal seperti monorail atau KA yang menghubungkan beberapa kawasan di Mekkah dengan Masjidil Haram. "Monorail sangat tepat untuk mengatasi kemacetan di kota Makkah," usul pengarah MCH yang juga Pemimpin Redaksi harian Republika ini.

Saran lain yang disampaikan Ikhwanul Kiram adalah persoalan kebersihan di kawasan Arafah, Mina dan kota Mekkah pada umumnya. "Kita liat sendiri sampah menumpuk di mana-mana pada saat puncak ibadah haji, baik di Arafah, Mina, Jamarat maupun kota Mekkah," jelasnya.

Pemerintah Saudi, kata Ikhwanul Kiram, harus serius pula menangani kebersihan ini, karena kalau tidak akan menjadi sumber penyakit. "Repotnya kesadaran jemaah untuk hidup bersih juga masih rendah. Sampah kita liat dibuang sembrangan dan ada di mana-mana," ucapnya.

Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini, diakhir dengan penyerahan cinderamata dari muasassah kepada para delegasi dari kawasan Asia Tenggara yang hadir. Sebuah langkah baru dilakukan oleh muasassah yang melayani jemaah haji Asia Tenggara di bawah kepemimpinan Zuher bin Abdul Hamid Sedayu.

sumber : MCH
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement