Rabu 29 Sep 2010 04:18 WIB

Pemerintah Gelar Qurah Maktab Pemondokan di Makkah

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah menggelar undian maktab pemondokan jamaah haji di Makkah tahun 1431 H/2010 H. Sedangkan penempatan jemaah di Madinah disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan rangkaian kegiatan berikutnya tanpa melalui mekanisme qurah. Menurut Menteri Agama Suryadharma Ali, sistem qurah dipilih sebagai sistem penempatan jemaah pada maktab-maktab haji di Makkah karena dinilai sebagai cara terbaik dalam rangka memberikan rasa keadilan kepada jamaah. “Meskipun sudah barang tentu belum dapat memuaskawn seluruh jamaah haji,”jelas dia dalam acara qurah maktab pemondokan di Makkah, Jakarta, Selasa (28/9)

Suryadharma menjelaskan, jumlah pemondokan yang akan ditempati jamaah dan petugas di Makkah sebanyak 347 rumah berkapasitas 200.855 (100 persen). Sebanyak 210 rumah berkapasitas 125.845 (63 persen) masuk dalam kategori ring satu yang berada di wilayah Hafair, Sy. Mansyur I, Sy. Umul Quro I, Jarwal, Taibiah, Syib Amir, Dahlatul Jin, Sulaimaniah, Jumaizah, Mahbas Jin, Misfalah dan Bakhutmah. Sebanyak 164 rumah berkapasitas 75.010 (37 persen) masuk ring dua yang tersebar di wilayah Nakassah, Ma`abdah, Rei Zakhir, Aziziyah Janubiah, Aziziyah Syamaliah, Syisyah, Raudha, Sy, Mansur II dan Sy. Ummul Quro II.

Jamaah yang pemondokan di ring satu tidak ada pengembalian dan transportasi. Sedangkan yang menempati pemondokan di ring dua disediakan transportasi transportasi dan jamaah mendapat pengembalian sisa uang sewa rumah secara riil.

Lebih lanjut, Suryadharma menuturkan, sesuai dengan ketentuan pemerintah Arab Saudi, jamaah yang menempati pemondokan dengan ajrak lebih dari 2000 meter dari Masjidil Haram, harus disediakan fasilitas transportasi untuk mendekatkan jemaah ke Masjidil Haram. Namun, pada hari puncak musim haji jalan sangat padat karena seluruh jemaah lebih dari 3 juta orang berkumpul di Makkah, sehingga pelaksanaan transportasi sering mengalami kendala.

Sedangkan pemondokan di Madinah, jelas Suryadharma, ada peningkatan signifikan dari tahun lalu. Target mendapat pemondokan di Markaziyah 95 persen dan 5 persen di non Markaziyah tercapai. Jemaah yang mendapat pemondokan di luar Markaziyah mendapat pengembalian uang sebesar 100 real.

Idealnya, papar Suryadharma, pemondokan di Makkah dekat dengan masjidil haram agar memudahkan jemaah melaksanakan ibadah tanpa memerlukan transportasi. Akan tetapi hali itu sulit direalisasikan karena beberapa faktor antara lain jumlah jemaah haji di Indonesia paling besar dengan persaingan ketat antarnegara. Apalagi, kondisi ini didukung dengan tidak adanya standarisasi harga yang ditentunkan pihak berwenang sehingga berlaku pasar bebas.

Oleh karena itu, ungkap Suryadharma, penyewaan rumah tahun ini dilakukan lebih dini dengan menurunkan tim sembilan, yang terdiri dari unsur sekretariat jenderal, inspektorat jenderal, Direktorat Jenderal PHU, Konsul Jendral RI di Jeddah. Dengan demikian tim memiliki kesempatan untuk memilih lokasi pemondokan dengan harga logis dan terjangkau.” lokasi dan kualitas dengan mempertimbangkan kemudahan pelayanan, koordinasi dan pengendalian dan semua hal diperhatikan,”kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement