Rabu 12 Sep 2012 14:06 WIB

Keterbatasan Pendekatan Kontemporer Terhadap Sufisme (2)

Ilustrasi
Foto: trekearth.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Di antara pengamat dan lainnya, buku ini menimbulkan reaksi yang beragam dan luar biasa. Sebagian terpesona, tidak selalu karena alasan yang baik; tetapi untuk sebagian lain yang saya bicarakan.

Apa yang sebenarnya saya lakukan adalah mengumpulkan basil temuan akademis orang lain, yang acapkali terkubur dalam monografi dan buku-buku bacaan yang jarang, selalu oleh para orientalis dan spesialis yang dihormati.

Saya juga disumbang materi (bahan) 'hidup' dari sumber-sumber Sufistik. Tetapi kendati kutipan materi dengan seleksi yang sama sekali tidak lengkap dari bahan yang ada ini, tetap merupakan gabungan yang sangat berharga (mahal) bagi beberapa pembaca.

Dan karena banyak diantara mereka yang jauh lebih terkenal daripada saya, dengan karya yang telah selesai dikerjakan di bidang mereka masing-masing.

Seorang ahli kenamaan memiliki sesuatu (pendapat) yang bersifat mengecam, berkata mengenai saya, tidak mengatakan apa pun tentang siapa yang menyerang terhadap apa yang mereka pikir, mereka temukan dalam karya saya.

Tidak lama setelah tahap ini, dalam percakapan dengan seorang 'spesialis' tertentu, saya sebutkan bahwa dalam tesis saya ini, saya tidak bersandar kepada para profesor seperti Profesor Asin, Landau, Ribera, Tara Charid, Guillaume dan lain-lain yang sama-sama memiliki integritas yang tidak disangsikan.

Tetapi saya telah secara bebas mengutip dalam teks (naskah) saya ini nama-nama dan karya-karya mereka; dan bahwa dalam kasus-kasus lain saya telah mengutip buku-buku kuno seperti karya dari Lully, Bacon, Geber dan lainnya yang menyebut nama kaum Sufi, buku-buku Sufi atau Sufisme pada khususnya.

Reaksinya, tidak setuju bahwa seorang ahli harus sudah lebih memahami pekerjaan mereka, tetapi mengulang nama dari kritik utama saya. Dengan menyandarkan punggung ke kursinya dan tersenyum, dia berkata "Engkau mendapatkannya, Nak. Buatlah pilihanmu, apakah engkau hanya ingin mendiskreditkannya, atau menginginkan pekerjaannya?"

sumber : Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat oleh Idries Shah/Media Isnet
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement