Senin 25 Jun 2012 07:17 WIB

Simbolisme Huruf dan Angka (2)

Ilustrasi
Foto: gambaronline.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Menurut Syibli, sebagaimana dikutip Schimmel, tidak ada sebuah huruf pun yang tidak memuji Allah dalam suatu bahasa.

“Ketika Allah menciptakan huruf-huruf itu, Ia menyembunyikan maknanya, dan ketika menciptakan Adam, baru Ia mengungkapkan maknanya. Namun, Ia tidak mengungkapkan hal itu kepada makhluk mana pun, termasuk malaikat,” ujar Syibli.

Hal ini bisa dihubungkan dengan rangkaian firman Allah dalam QS Al-Baqarah: 31- 33, di mana Adam mendemonstrasikan makna “al-kalimah” yang membuat para malaikat takjub kepada Adam.

Tradisi pemaknaan huruf atau abjad sudah berlangsung jauh sebelum Islam. Tradisi Persia, ilmu-ilmu Fengsui Cina, dan tradisi kabalistik (tasawuf Yahudi) sudah mengembangkan ilmu ini, kemudian berlanjut dalam tradisi Islam.

Dalam lintasan sejarah sufisme, dikenal sejumlah nama yang mengamalkan dan mengembangkan tradisi ini, seperti Imam Ja’far Al-Shadiq (Imam Syiah keenam) dan Al-Khallaj.

Bahkan, di Persia pernah berkembang aliran hurufi yang dikembangkan oleh Fadhlullah Astarabadi, yang kemudian dihukum mati karena dianggap mengembangkan paham bid’ah lalu diteruskan oleh muridnya, Nesimi, yang juga dihukum mati pada 1417 M dengan alasan yang sama.

Salah satu contoh ajaran Hurufi ialah dunia merupakan perwujudan tertinggi Allah, wajah manusia tidak lain adalah jelmaan Alquran, dan Adam dianugerahi sembilan huruf, Ibrahim 14 huruf, Muhammad 28 huruf, Fadlullah si pendiri aliran ini mengaku mampu memahami 32 huruf, empat tambahannya dari abjad Arab versi Persia.

Contoh implementasi huruf dalam diri manusia ialah huruf alif membentuk garis khatulistiwa seperti halnya hidung. Mungkin karena ia seorang Syiah maka penafsiran huruf-huruf sangat dipengaruhi oleh ajaran Syiah yang memuji (untuk tidak disebut memuja Ali). Namun, kalangan sufi pengembang hurufi lain lebih netral aliran.

Beberapa ilustrasi huruf yang dihubungkan dengan manusia oleh kalangan mistikus, antara lain, alif (matahati), ba (hidung), ta (bahu kanan), tsa (bahu kiri), jim (kepala), ha (perut), kha (jantung), dal (telinga kanan), dzal (telinga kiri), ra (hati), dzai (rahasia/sirr), sin (siku kanan), syin (siku kiri), shad (paha kanan), dlad (paha kiri), tha (bagian belakang kanan), dha (bagian belakang kiri), ‘ain (hidup), ghuin (nyawa), fa (genggaman kanan), qaf (genggaman kiri), kaf (mulut), lam (isi perut), mim (nadi), nun (pusar), waw (tulang belakang), ha (lidah), la (kedua lutut), dan ya (kedua telapak kaki).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement