Senin 26 Feb 2018 16:58 WIB

Ghouta Memanas, RZ Distribusikan Bantuan untuk 900 Warga

RZ berharap bantuan pangan dapat mengirangi sedikit beban warga Ghouta.

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Rumah Zakat salurkan bantuan untuk 900 masyarakat Ghouta Timur, Suriah.
Foto: Rumah Zakat
Rumah Zakat salurkan bantuan untuk 900 masyarakat Ghouta Timur, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan udara kembali memenuhi langit-langit Kota Ghouta, Suriah sejak Ahad lalu (18/2). Serangan udara tersebut telah membuat ratusan ribu warga Ghouta mengalami kekurangan pangan, obat-obatan dan kebutuhan dasar lainnya. Untuk itu, Rumah Zakat mendistribusikan bantuan pangan bagi sekitar 900 warga Suriah di Ghouta.

Anggota Crisis Center Rumah Zakat, Andri Murdianto berharap bantaun tersebut bisa mengurangi beban hidup warga Ghouta. "Semoga bantuan pangan ini dapat mengurangi sedikit beban hidup mereka sehari-hari," ujar Andri dalam siaran pers dari Rumah Zakat, Senin (26/2).

photo
Bantuan untuk masyarakat Ghouta Timur yang disalurkan Rumah Zakat.

Sebagai informasi, sejak Ahad, hujan bombardir dari segala penjuru mengguyur Ghouta Timur, sekitar 15 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus. Ghouta Timur semakin lumpuh, sementara masyarakat sipil kian banyak yang tewas terkena serangan udara.

Lebih dari 500 warga sipil terbunuh dalam pengeboman oleh rezim Suriah pada akhir pekan lalu. Ratusan orang terluka parah dan membutuhkan bantuan medis mendesak.

 

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, jumlah korban tewas dalam serangan yang disebut pembunuhan oleh rezim selama tujuh hari itu meningkat menjadi 520 jiwa, pada Sabtu (24/2) waktu setempat. Warga sipil yang terluka mencapai lebih dari 2.500 orang di daerah kantong oposisi yang terkepung tersebut.

Data mengungkapkan di antara korban tewas terdapat 127 anak-anak dan 75 wanita. Sementara pasokan makanan, air dan obat-obatan sangat rendah karena pengepungan rezim terhadap Ghouta Timur. Layanan penting harus dihentikan karena serangan udara tanpa henti itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement