Jumat 19 Jan 2018 15:03 WIB

Rumah Zakat dan TNI AL Bersinergi Menuju Asmat

Rumah Zakat juga membawa kornet dan rendang Superqurban serta bahan pangan dari Jayapura.

Rep: Muhyiddin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Tim Relawan Rumah Zakat  telah diberangkatkan dari Jayapura ke Kabupaten Asmat pada Rabu (17/1) kemarin.
Foto: rumah zakat
Tim Relawan Rumah Zakat telah diberangkatkan dari Jayapura ke Kabupaten Asmat pada Rabu (17/1) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, ASMAT -- Tim Relawan Rumah Zakat  telah diberangkatkan dari Jayapura ke Kabupaten Asmat pada Rabu (17/1) kemarin. Namun, tim relawan Rumah Zakat memutuskan untuk tinggal satu hari di Timika untuk membeli tambahan bantuan pangan.

"Kami memutuskan untuk membeli tambahan bantuan pangan berupa makanan bayi, susu dan biskuit di sini (Timika), karena jika sudah sampai Kabupaten Agats, akan sulit membeli kebutuhan-kebutuhan ini," ujar Relawan Rumah Zakat, Fauzi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/1).

 

Sebelumnya, relawan Rumah Zakat juga telah membawa kornet dan rendang Superqurban serta bahan pangan dari Jayapura untuk didistribusikan ke Kabupaten Asmat. "Seperti kita tahu, korban meninggal akibat gizi buruk di asmat kebanyakan anak-anak termasuk bayi, karenanya kami juga membeli makanan bayi," ucap Fauzi.

 

Untuk memudahkan aksi di lapangan mengingat jalur transportasi yang cukup sulit menuju Asmat, Relawan Rumah Zakat pun bersinergi dengan TNI Angkatan Laut Timika. Rumah Zakat dan TNI AL hari ini telah berangkat menuju Kabupaten Agats.

 

"Kami menggunakan kapal cepat milik TNI AL, sehingga waktu tempuh yang biasanya 12 jam bisa lebih cepat," katanya.

 

Dari Kabupaten Agats, relawan Rumah Zakat bersama TNI AL akan mulai menyusuri distrik-distrik yang terdampak KLB gizi buruk di Kabupaten Asmat dengan menggunakan speedboat.

 

Seperti diketahui, sebelumnya kabar buruk tentang meninggalnya puluhan anak karena disebabkan gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat belakangan ini mengejutkan dunia. Seluruh pihak bersedia mengulurkan tangan, termasuk lembaga-lembaga filantropi Islam dan juga organisasi kemanusiaan.

 

Tercatat setidaknya sudah ada 67 anak yang meninggal di Kabupaten Asmat sejak September 2017 lalu hingga saat ini. Namun, jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah jika tidak segera ditangani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement