REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP --Warga Grumbul Jaasari Dusun Pakem Desa Pegadingan Kec. Cipari Kab. Cilacap sebelumnya harus mengatre 24 jam demi mendapatkan air bersih. Jaasari merupakan wilayah pegunungan kering dengan ketinggian 400 mdpl. Selama ini warga hanya mengandalkan dari kucur atau mata air kecil dan sumur tadah hujan.
Namun pada musim kemarau sumur menjadi kering hanya tinggal mata air yang mengalir sebesar jari kelingking tangan dan dipakai oleh warga setempat RW 8. Aktivitas mengantri dapat bisa dapati selama 24 jam hanya untuk mendapatkan air bersih dengan jerigen jerigen yang berjajar rapi menunggu giliran.
"Kami harus sabar mengantri 24 jam hanya demi mendapat air bersih untuk minum dan masak, Pernah ada upaya warga membuat sumur bor namun sudah 6 kali mengebor belum juga menemukan air, sehingga kami tidak berani lagi ngebor khawatir gagal lagi" ujar Sudirman selaku ketua RW di desa itu.
Kini, beban warga sedikit berkurang. Rumah Zakat kembali menyalurkan air bersih melalui program Berbagi Air Kehidupan, Senin (24/9). Kali ini melalui Fasilitator Desa Berdaya, bantuan air bersih untuk daerah kekeringan didistribusikan untuk Grumbul Jaasari Dusun Pakem Desa Pegadingan Kec. Cipari Kab. Cilacap.
“Alhamdulilah sebanyak 15.000 liter air bersih berhasil disalurkan untuk warga RW 8 Jaasari yang terdiri dari 4 RT,” ujar Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat.
Penyaluran Bantuan Air Kehidupan juga dihadiri dan dibantu oleh Kepala Desa Pegadingan, Gatot Susilo yang secara langsung ikut mengalirkan air ke wadah penampungan warga.
"Kami sangat senang dengan adanya bantuan air bersih ke warga kami, sambil kami juga sedang mempelajari dan mengupayakan sumber air beserta instalasinya agar Jaasari tercukupi kebutuhan air bersihnya," kata Gatot.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
