Kamis 03 Aug 2017 17:03 WIB

Bank Sampah Delima Bantu Warga Peroleh Penghasilan Tambahan

Rep: Muhyiddin/ Red: Qommarria Rostanti
Penasehat Bank Sampah Delima Rusmiati memberi sambutan saat Anggota DPR Dapil Jakarta II M Hidayat Nur Wahid berkunjungan ke Bank Sampah Delima, Jalan Masjid Al Makmur, Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta, Kamis (3/8).
Foto: Mahmud Muhyidin
Penasehat Bank Sampah Delima Rusmiati memberi sambutan saat Anggota DPR Dapil Jakarta II M Hidayat Nur Wahid berkunjungan ke Bank Sampah Delima, Jalan Masjid Al Makmur, Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta, Kamis (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Zakat mendukung warga RW 07, Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, yang telah menggerakkan Bank Sampah Delima. Rumah Zakat membina bank sampah tersebut agar warga bisa menjaga lingkungan sekaligus bisa membantu perekonomian warga.

Branch Manager Rumah Zakat, Jaelani, mengatakan, Rumah Zakat mendukung setiap program yang berkaitan dengan lingkungan dan juga ekonomi. Dalam mendampingi bank sampah ini, pihakya memberikan pelatihan serta bantuan dana untuk pengembangan.

"Kami memang punya program soal lingkungan juga di wilayah Pasar Minggu. Kita men-support terkait bank sampah ini, bisa jadi bentuknya pelatihan, pendampingan, serta ada sedikit bantuan dana bagi mereka untuk pengembangannya," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (3/8).

Menurut dia, Rumah Zakat mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang memang ditugaskan untuk mendampingi bank sampah, yaitu pendamping fasilitator dan relawan inspiratif. Tim Rumah Zakat telah mendampingi warga setidaknya satu sampai dua kali dalam sebulan dan sudah berlangsung sejak 2013.

Selain membina bank sampah, Rumah Zakat juga melakukan pembinaan terhadap program lainnya. Kelurahan Pejaten Timur sendiri merupakan desa binaan Rumah Zakat. "Kami juga ada beberapa bantuan juga terutama bantuan modal usaha, hidroponik, dan senam kesegaran jasmani oleh rumah zakat dengan warga Pejaten Timur," kata dia.

Setidaknya ada 10 bank sampah yang dibina Rumah Zakat untuk daerah se-Jabodetabek. Pendampingan terhadap bank sampah tersebut lantaran banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan. Rumah Zakat melihat, selain membersihkan lingkungan, ada nilai ekonomi bagi warga sekitar. "Jadi ketika mereka memilah sampah yang bisa dijual akhirnya mereka dapat income juga," kata Jaelani.

Ketua Bank Sampah Delima, Tugi Rahayu Ningsih (43 tahun) mengatakan, bank sampah tersebut didirikan untuk mengurangi sampah di lingkungannya dan telah memberikan manfaatsangat besar terhadap warga RW 07. "Saya ingin semua warga sadar lingkungan bersih. Sebenarnya sampah itu bermanfaat kalau ditabung. Jadi kapan pun mereka ambil kita siap," ujarnya. Uang yang diperoleh dapat digunakan untuk membayar uang sekolah, listrik, bahkan keperluan Lebaran.

Penimbangan sampah dilakukan setiap Sabtu pagi mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Sampah yang disetor warga dijual ke pengepul. Hasilnya bisa mencapai 100 kilogram. Dengan sampah sebanyak itu, uang yang didapatkan mencapai Rp 350 ribu. "Nasabah kita sekarang ada 80 warga, tapi yang aktif sekitar 50-an," kata dia.

Penasihat sekaligus penggagas Bank Sampah Delima, Rusmiyati, menceritakan awal berdirinya Bank Sampah Delima. Menurut dia, bank sampah ini didirikan sejak 2011 setelah sebelumnya mendapat binaan dari sebuah yayasan dari bogor.

Awalnya, dia tertarik karena sampah yang terbuang itu ternyata ada nilai ekonomi. "Sebagai pengggerak sosial, saya merasa kenapa tidak bisa dimanfaatkan. Akhirnya saya bekerja sama dengan teman-teman, dan semua pihak mendukung, Alhamdulillah," ujar Rusmiyati.

Setelah berjalan, Bank Sampah Delima mendapat penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta saat itu, Fauzi Bowo. Akhirnya banyak mitra yang mempercayai pekerjaan sosial dari warga, salah satunya Rumah Zakat. Hingga kini sudah banyak prestasi yang diraih Bank Sampah Delima. Di antaranya menjadi juara I tingkat DKI untuk bidang pekerja sosial lingkungan, juara III tingkat nasional bidang pekerja lingkungan sosial, dan menjadi kader bank sampah terbaik tingkat DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement