REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Komunitas Pejuang Subuh Keliling (Pesuling) mendonasikan sumbangan sebesar Rp12 juta dan pakaian bekas untuk warga mualaf di Dusun Tompu, Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Dusun Tompu merupakan daerah terpencil yang berjarak sekitar 100 meter dari Kota Palu, yang didiami oleh 71 Kepala Keluarga (KK). Dari angka itu tercatat 31 KK mualaf yang membangun masjid sederhana berbahan papan seadanya
Salah satu penggiat Pesuling, Didit di Palu, Senin mengaku terpanggil membantu warga Dusun Tompu karena memiliki semangat mendirikan masjid meski belum lama memeluk Islam.
Ia mengatakan, niat awal dari komunitas Pesuling ingin membantu dana pembangunan masjid, tetapi melihat kondisi jalan yang sangat sulit dilalui sehingga diputuskan untuk memberikan bantuan uang tunai.
"Yang mendasari kita untuk membantu mereka karena mereka saudara-saudara kita yang baru mengenal Islam, tapi memiliki keinginan besar membangun rumah ibadah. Tapi bukan berarti bantuan yang kami serahkan itu hanya untuk muslim tapi non muslim juga menerimanya," ungkapnya.
Pegawai Kanwil Kemenag Sulteng itu, mengaku dana dan pakaian bekas yang terkumpul merupakan hasil penggalangan mereka dari rekan-rekan mereka, baik di lingkungan Kanwil Kemenag Sulteng juga dari luar.
"Bantuan yang terkumpul efektif selama empat hari, berupa uang senilai Rp 12 jutaan yang kemudian dibelikan sembako dan karpet masjid dan ada juga yang menyumbang baju layak pakai," katanya.
Bantuan tersebut diserahkan kepada warga Sabtu 27 Januari 2018 sore, dalam momentum rihlah dan mabit sabtu malam yang menjadi satu agenda dalam Bakti Sosial tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
